RSS


PT NATURHEALT
1.                        INFORMASI PERUSAHAAN
Nama Perusahaan                      : NATURHEALT
Bidang Usaha                            : Produk Makanan
Jenis Produk                              : Makanan Bayi
Nama produk                            : NATURMEAL
Alamat Perusahaan                    Parakan Temanggung
Nomor Telepon / HP                 0293- 222355 / 087719193662
Nama Pemilik                            : Muhamad Pamungkas
Alamat Pemilik                          : Bajangan Mandisari Parakan Temanggung
Nomor Telepon                         : 0293-771819 / 0293-222455

2.                        Identifikasi Peluang Bisnis
               Dari waktu ke waktu semakin banyak kita jumpai makanan bayi instan yang beredar di pasaran. Hal itu sangat terpengaruh oleh beberapa faktor. Faktor pertama dan yang utama adalah soal mudah dan praktisnya mendapatkan dan mengolah bubur bayi instan tersebut. Hal itu dianggap sebagian ibu-ibu sebagai sebuah penghematan waktu.
               Faktor yang kedua adalah soal kesibukan. Ibu-ibu muda jaman sekarang sebagian besar memilih sebagai wanita karir. Tentu saja adanya bubur bayi instan sangat membantu mereka soal efisiensi waktu. Waktu yang mereka gunakan untuk menyiapkan dan memasak bubur bayi alami jauh lebih lama dari pada bubur bayi instan yang telah tersedia. Belum lagi bubur bayi alami yang terbuat dari berbagai macam bahan membuat para ibu-ibu mau tidak mau berbelanja yang sekali lagi itu menyita waktu mereka.
               Ketiga adalah soal iklan yang gencar media masa. Para produsen makanan bayi berlomba-lomba menawarkan produk mereka. Hal-hal yang mereka tonjolkan tentu saja adalah nutrisi yang kompleks. Jadi kesan instan itu semakin bisa melekat ke otak para ibu-ibu karena dengan adanya iklan. Hal yang paling mudah dalam logika adalah pada akhirnya semua ibu menganggap seluruh nutrisi dari makanan bayi instan itu sudah seperti yang dibutuhkan oleh bayi mereka.
               Hal yang lain yang juga berpengaruh terhadap banyaknya produk makanan bayi instan adalah rasa dari produk itu yang memang sangat bersahabat oleh lidah, apalagi untuk lidah bayi. Bubur alami yang berasal dari bahan segar dianggap memiliki rasa yang teralalu khas sehingga penyesuaian lidah bayi terhadap makanan alami itu biasanya lebih lama ketimbang bubur bayi instan yang memang dari berbagai produsen sudah memberikan rasa yang terkesan bersahabat dengan lidah terutama lidah bayi. Manfaatnya bagi ibu-ibu adalah mudah menyuapi bayi mereka.
               Dari sinilah timbul ide untuk membuat sebuah bubur bayi alami yang dikemas secara instan. Hal ini sangat jarang ditemukan diberbagai toko ataupun supermarket. Yang telah beredar saat ini kebanyakan bubur instan, atau jikapun ada yang berasal dari bahan alami itu belum terfokus untuk makanan bayi.
               Bubur bayi NATURMEAL inilah yang diharapkan sebagai produk yang menjadi titik temu antarakesan praktis yang selama ini dapat diperoleh dari bubur bayi instan dan nutrisi penuh yang memang tersediapada bubur bayi yang alami.

3.                        LATAR BELAKANG
               NATURMEAL merupakan sebuah produk bubur bayi jenis baru yang memang selama ini masih sangat jarang ditemukan di pasaran umum. Hal yang paling sederhana yang melandasi adanya bubur ini adalah keinginan konsumen meberikan nutrisi lengkap dan alami kepada buah hati mereka akan tetapi tetap pada prinsip utama yaitu prakatis dan mudah.
               Secara garis besar NATURMEAL adalah produk bubur bayi hasil perpaduan antara sifat nutrisi alami yang ada pada bubur manual dengan sifat praktis yang selama ini terkesan didapat pada bubur bayi instan.

4.                        KOMODITAS
NATURMEAL merupakan sebuah makanan bayi yang memang dibuat dengan tujuan memberikan nutrisi alami yang memang sangat dibutuhkan oleh bayi. Akan tetapi bubur ini dikemas sesederhana mungkin untuk memberikan kemudahan bagi para ibu-ibu saat memasak dan menyajikan makanan kepada anaknya yang selama ini kesan mudah itu memang diperoleh dari bubur instan.
Berikut komposis NATURMEAL secara utuh:
·   BERAS PUTIH                    :           80%    
·   BERAS MERAH                  :           10%
·   KACANG HIJAU                :           2%
·   KACANG MERAH             :           2%
·   KACANG KEDELAI           :           2%
·   BROCCOLI                         :           3%
·   BAYAM                                :           3%
·   WORTEL                             :           4%

5.                        PENANGANAN QUALITY CONTROL

Quality Control atau pengendalian mutu adalah bagian dari unit usaha yang bertugas mengawasi dan mengendalikan mutu dari bahan baku, proses sampai barang jadi. Dengan adanya Quality Control dalam suatu perusahaan, perusahaan tersebut akan dapat mengendalikan kekonsistensian mutu dan standar yang ditentukan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Selain itu juga untuk mencegah dan menghindari kerusakan produk yang akan berpengaruh terhadap penurunan biaya setelah dijual (after sales), meningkatkan produksi dan menjaga citra produk, cara terbaik mengendalikan mutu propduk, menjadi acuan sistem kerja dan perbaikan produk yang dihasilkan.
Pada praktiknya, penagwasan mutu memerlukan adanya suatu standar yang akan menjadi acuan untuk bagian Quality Control dalam melaksanakan tugasnya. Standar tersebut dikeluarkan oleh bagian Research adn Development, mulai dari bahan bahu, proses sampai barang jadi berikut penanganannya.
Tanggung jawab mutu kerja dan barang merupakan tanggung jawab semua bagian dalam perusahaan, mulai dari level top management sampai pelaksana bagian bawah. Bagian Quality Controlhanya bertugas dan bertanggung jawab terhadap pemantauan mutu, baik dari incoming material bertugas melaksanakan peng, proses, penanganan produk sebelum sampai k konsumen.

Dasar diadakan pemantauan mutu karena mutu merupakan suatu proses yang tidak mempunyai batas akhir atau akhir tak terhingga tapi penuh perbaikan dan berkesinambungan. Selain itu mutu bukan merupakan suatu hal yang kebetulan, tetapi merupakan suatu proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Berdasarkan hal tersebut maka unit Quality Control yang bertugas melaksanakan pengawasan mutu adalah Field Quality Control.

Secara garis besar Field Quality Control dibagi menjadi :
a. QC Analisa / Laboraturium, QC yang bertugas menganalisa bhan termasuk incoming dan produk akhir
b. QC Field Inspekyor / QC lapangan, QC yang mengontrol setiap tahapan proses dalam memproduksi barang.
·  QC Lapangan/Proses,QC yang bertugas menjaga agar kondisi proses dan produk yang dihasilkan secara fisik sesuai standar.
· QC Proses mengawasi titik kritis proses misalnya suhu proses,kecepatan mesin,lama waktu dan lain-lain.Sedangkan QC Produk yaitu mengawasi titik kritis produk yang akan masuk  proses dan produk jadi,misalnya bentuk dan ukuran,kenampakan,aromaa dan lain-lain.

Dalam struktur organisasi perusahaan bagian quality control bisa ditempatkan  dibagian produksi yang berarti tanggung jawab pekerjaan secara langsung berada dibawah manager produksi.Adapula yang menempatkan Quality Controlpada bagian tersendiri terpisah dari bagian produksi,yang berarti tanggung jawab pekerjaan bukan kepada Manager Produksi tetapi langsung dibawah Manager QC ataulangsung dibawah Manager Umum (General Manager).Masing-masing penempatan tersebut mempunyai sisi kelebihan dan kekurangan .Yang menjadi penekanan adalah dimana QC tersebut bernaung karena akan memperlihatkan tugas(tanggung jawab) dan wewenang QC.
Penanganan QC NATURHELT meliputi:
·                     QC Raw Material
Quality Control pada bahan baku dapat disesuaikan dengan standard yang sudah ada dalam perusahaan tersebut, di sini NATURHELT memiliki standard sendiri untuk quality control raw material. Dalam uji quality control yang biasa dilakukan adalah uji bahan baku segar dan bahan baku tambahan yang dilakukan dengan metode pengambilan sampel atau sampling, yang dilanjutkan dengan pengujian analisa pangan TAO (rasa, bau, warna, dan kenampakan), uji kadar gula untuk bahan baku tambahan dalam bentuk cair, dan FFA (bilangan asam minyak).
·                     QC Process
PT NATURHELT proses produksi kebanyakan diproses dengan alat, sehingga quality control yang dilakukan menyesuaikan dengan standard alat produksi. Sebelum proses produksi, dilakukan cek alat misal cek suhu alat beserta settingnya dan cek waktu saat proses berlangsung.
·                     QC Produk Jadi
Quality control pada produk yang sudah jadi dan produk jadi setelah dipacking mempunyai spesifikasi masing-masing, produk yang baru selesai diproses diuji TAO (rasa, bau, warna, dan kenampakan), pH pada produk cair dan uji kadar gula (Brix). Setelah produk dipacking dilakukan quality control terhadap kemasan, label, expired date, dan kode produksi.
·                     QC Kemasan
Kemasan yang diuji quality control dalam bentuk packaging saja.
6.                        PENANGANAN LIMBAH
Limbah industri pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam mineral dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya, industri pengolahan daging, unggas, dan hasil laut pada perairan bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.
Pada umumnya, limbah industri pangan tidak membahayakan kesehatan masyarakat, karena tidak terlibat langsung dalam perpindahan penyakit. Akan tetapi kandungan bahan organiknya yang tinggi dapat bertindak sebagai sumber makanan untuk tumbuhan mikroba. Dengan pasokan makanan yang melimpah, mikroorganisme akan berkembang biak dengan cepat dan mereduksi oksigen terlarut yang terdapat dalam air. Secara normal, air mengandung kira-kira 8ppm oksigen terlarut. Standar minimum oksigen terlarut untuk kehidupan ikan adalah 5ppm dan di bawah standar ini akan menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.
Kandungan bahan organic dari suatu limbah biasanya di nyatakan dengan parameter BOD atau “Biologi Oxygen Demand”. BOD dapat didefenisikan sebagai jumlah oksigen terlarut yang di konsumsi atau digunakan oleh kegiatan kimia atau mikrobiologik,  bila suatu contoh air diinkubasi dalam keadaan gelap (biasanya 5 hari) pada suhu tertentu (20C). oleh karena oksigen dibutuhkan untuk oksidasi bahan organik, maka BOD menunjukan indikasi kasar banyak kandungan bahan organik dalm contoh tersebut. Efluen (air buangan) dengan BOD tinggi dapat menimbulkan masalah polusi  bila dibuang langsung kedalam suatu perairan atau badan air, karena akibat pengambilan oksigen ini akan mengganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya. Kelebihan nitrogen dan fosfor dalam air yang berasal dari industri pangan menyebabkan suatu keadaan yang tidak seimbang yang disebut eutrfikasi.
Eutrofikasi adalah suatu fenomena yang melibatkan banyak faktor seperti kekeruhan, sedimen, produktivitas dan suhu rata-rata. Ganggang menyebabkan eutrofikasi karena menambah bahan organic pada sistem. Bila terdapat nutrient yang diperlukan untuk pertumbuhan ganggang, maka akan terjadi ledakan populasi ganggang. Selama ledakan, antara siang dan malam hari terjadi perbedaan yang besar dalam keadaan oksigen air. Pada malam hari respirasi ganggang berlanjut, dan terjadi pemecahan oksigen. Oleh bakteri, menghasilkan lumpur dan pemecahan oksigen.
Sebagai usaha menghindarkan terjadinya polusi air ini, maka dibutuhkan suatu standar untuk buangan industry yang akan bervariasi tergantung pada di mana efluen akan dibuang, tingkat pengenceran dalam aliran penerima dan apakah fasilitas kota tersedia untuk penampungan dan penanganannya. Paling sedikit diperlukan penyaringan bahan-bahan padat dan penghilangan lemak serta gemuk, sebelum limbah di buang ke dalam pembuangan. Apabila tidak tersedia fasilitas kota, maka industri pangan harus menyediakan sendiri sistem penanganannya, pemberian perlakuan dan pembuangan limbah industrinya.
Sistem seperti ini membutuhkan perlakuan cara-cara kimia atau biologic terhadap limbah pabrik , dan hal ini umumnya membutuhkan biaya yang mahal. Guna menekan biaya tinggi ini, dapat dilakukan pemisahan kembali produk-produk yang berguna dari limbah tersebut, yang dapat dijual sebagai produk sampingan. Satu hal penting ialah limbah apapun juga harus dibuang sesegera mungkin sehingga hama-hama tidak sempat bersarang dan bau-bau yang tidak diinginkan tidak sempat terbentuk.  
Teknologi yang dapat diterapkan untuk memenuhi persyaratan efluen untuk industri pangan (Tabel1) telah banyak digunakan dalam system pengendalian polusi.
Tabel 1. Teknologi penanganan limbah yang dapat di terapkan untuk memenuhi persyaratan efluen dalam industry pangan*)

Jenis Industri

Teknologi

Produk susu


Penggilingan biji-bijian



Pengalengan dan pengawetan buah-buahan dan sayur
 Pengalengan dan pengawetan hasil laut

 Pemurnian gula


 Produk daging dan proses rendering.

Penaganan biologik, pengendalian di dalam pabrik, filtrasi pasir.

Pengendalian biologik, pengendalian di dalam pabrik, filtrasi pemisahan padatan biologik.

Penanganan biologik, pemisahan padatan dari efluen, desinfeksi, peningkatan pengendalian di dalam pabrik.

Pengendalian dalam pabrik, saringan, penanganan biologik.

Penanganan biologik, pemisahan padatan dari efluen, peningkatan pengendalian di dalam pabrik, aplikasi lahan

Pengendalian dalam pabrik, penanganan biologik, pemisahan gemuk, nitrifikasi, ammonia stripping, pemisahan padatan efluen.































 Sanitasi
Menurut Giyatmi dan Irianto (2000) sanitasi merupakan usaha manusia untuk memanipulasi lingkungan untuk memberi manfaat bagi manusia dan untuk mengelola lingkungan dengan cara memperbaiki, menjaga atau memulihkan kesehatan lingkungan. Permasalahan yang banyak berhubungan dengan sanitasi adalah aspek yang berhubungan dengan mikroba khususnya bakteri, protozoa dan virus.  Hal ini terjadi karena adanya kontak dengan lingkungan di dalam proses produksi, pengolahan, penyimpanan dan pemasaran makanan.
Terlebih lagi dalam industri pangan, sudah barang tentu sanitasi merupakan suatu kewajiban dan tidak bisa diabaikan. Bila sampai diabaikan atau terabaikan, maka produk akhir memiliki mutu yang kurang baik yang dapat mengganggu kesehatan konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut. Hal yang sama juga berlaku pada pengolahan limbah pada indstri pangan. Karena pada dasarnya sanitasi dan pengolahan limbah sangat erat kaitannya.
Sanitasi meliputi kegiatan aseptik yang dimulai dari pengadaan bahan baku sampai distribusi produk akhir ke tangan konsumen. Setiap tahap dari sebelum sampai sesudah pengolahan seperti pengemasan, penyimpanan atau penggudangan kondisi pekerja, peralatan dan ruangan harus tetap dalam keadaan aseptik. Kegiatan yang berhubungan dengan produk makanan meliputi pengawasan mutu bahan mentah, penyimpanan bahan mentah, perlengkapan suplai air yang baik, pencegahan kontaminasi makanan pada semua tahap-tahap selama pengolahan dari peralatan personalia, dan terhadap hama, serta pengemasan dan penggudangan produk akhir.
Menurut Soekarto (1990) lokasi pabrik atau industri mempunyai pengaruh langsung pada sanitasi, terutama dalam hubungannya dengan kebersihan lingkungan dan pelayanan pembuangan.  Lingkungan yang kotor dan tidak tersedia sarana pembuangan akan menjadisumber pencemaran serta menyulitkan tindakan sanitasi.
Limbah cair yang akan dibuang sebelumnya di buat menjadi limbah yang layak untuk di buang agar tidak mencemari sungai dengan cara menambahkan M-bio sebagai inokulan untuk meningkatkan proses dekomposisi bahan organik dan membentuk senyawa anti bakteri penyebab bau busuk. Untuk penanganan limbah padat terdapat tahap penjemuran yang dilakukan di tempat yang jauh dari pemukiman penduduk untuk menghindari aroma busuk tercium oleh penduduk. Selain itu hasil dari penanganan limbah padat ini juga cukup menguntungkan, yaitu sebagai pakan ternak. Untuk penanganan limbah gas di buat cerobong asap yang tinggi agar tidak terhirup oleh makhluk hidup. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengkondisian bersih pada industri pangan selain penanganan limbah adalah sanitasinya. Bila sanitasi buruk maka produk yang dihasilkanpun mempunyai kualitas rendah akibat adanya kontaminasi pada produk tersebut. Sumber kontaminasi produk yang paling utama berasal dari peralatan, pekerja, sampah, serangga, tikus, dan factor lingkungan seperti udara dan air.
1.      Sanitasi Pekerja
Dari seluruh sumber kontaminasi, pekerja adalah paling besar pengaruh kontaminasinya. Kesehatan dan kebersihan pekerja mempunyai pengaruh besar pada mutu produk yang dihasilkannya, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh.  Sebanyak 2,5 % penyebaran penyakit melalui makanan diakibatkan oleh pekerja yang menderita infeksi dan hygiene perorangan yang buruk. Beberapa mikroba berbahaya seperti Stapylococcus aureusSalmonellaClostridium perfringens, dan Streptococcus dapat ditularkan melalui kulit, hidung, mulut, dan tenggorokan seta dapat dengan mudah dipindahkan ke makanan.
Sanitasi pekerja, yaitu penjagaan kebersihan terutama pada pekerja yang bersentuhan langsung dengan bahan. Untuk sanitasi pekerja Terlebih lagi menurut Jenie 1987, bagian tubuh pekerja yang sangat mudah mengotori adalah tangan, kepala terutama daerah muka, rambut, dan kaki.  Untuk itu perlu diberlakukan sanksi untuk pekerja yang melanggar dan pengecheckan langsung kelengkapan atribut yang harus digunakan oleh pekerja sebelum memulai aktivitas produksi di semua bagian.
2.      Sanitasi Peralatan
Sanitasi mesin dan peralatan pengolahan, yaitu tindakan penjagaan kebersihan terhadap mesin dan peralatan pengolahan. Menurut Soekarto 1990, peralatan pengolahan, wadah, atau peralatan lain yang kontak langsung dengan makanan biasanya menjadi sumber pencemaran, karenanya harus dipilih yang mudah dibersihkan dan terbuat dari bahan yang tahan karat.
3.      Sanitasi Ruangan
Sanitasi ruangan, yaitu tindakan penjagaan kebersihan ruangan pengolahan, maupun ruangan sekitar tempat pengolahan. Pembersihan ruang-ruang pengolahan dilakukan secara rutin. Selain itu lingkungan sekitar pabrik juga dibersihkan secara teratur.
Penanganan Limbah PT NATURHELT
Penanganan limbah PT Naturhealt berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah padat digunakan sebagai pupuk untuk limbah organiknya, sedangkan untuk limbah anorganik seperti plastik dibuang di tempat sampah. Untuk limbah cairnya dibuang di tempat pembuangan limbah.

7.                        HRD DAN STANDART PEGAWAI  NATURHEALT
Karyawan  Naturhealt diserap dari warga sekitar perusahaan. Tidak ada kriteria khusus untuk menjadi karyawan Naturhealt, pasalnya tujuan lain Pamungkas (owner) mendirikan perusahaan ini yaitu untuk mengurangi jumlah pengangguran disekitar tempat tinggalnya disamping cita cita Pamungkas untuk mendirikan perusahaan makanan.
Hari kerja perusahaan ini yaitu enam hari kerja satu hari libur. Hari kerja dari hari Senin sampai hari Sabtu, sedangkan untuk hari Minggu libur. Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 . Pamungkas (owner) juga menyediakan tempat tinggal untuk karyawan yang ingin menetap / jauh dari tempat produksi.
8.                        PRODUK HASIL OLAHAN
NATURMEAL merupakan sebuah makanan bayi yang memang dibuat dengan tujuan memberikan nutrisi alami yang memang sangat dibutuhkan oleh bayi. Akan tetapi bubur ini dikemas sesederhana mungkin untuk memberikan kemudahan bagi para ibu-ibu saat memasak dan menyajikan makanan kepada anaknya yang selama ini kesan mudah itu memang diperoleh dari bubur instan.
               Ada beberapa hal yang menjadi nilai penting dalam NATURMEAL ini. Yang pertama kandungan berbagai biji-bijian seperti kacang hijau, kacang merah ataupun kacang kedelai yang memang meberikan nutrisi yang sangat baik untuk bayi seperti omega 3, protein, kalsium dan lemak baik. Dari bahan sayuran seperti wortel, broccoli ataupun bayam juga turut memberikan nutrisi soal vitamin, serat dan mineral.
               Untuk masalah pengemasan atau pakaging NATURMEAL menggunakan kemasan ganda. Untuk bagian dalam menggunakan plasik PP yang ukuran 200 gr. Bagian luarnya adalah kardus atau box dengan dimensi (4,5cmx7cmx14cm) dengan label dan informasi produk. Sedangkan untuk netto produk tersendiri adalah 200 gr. Ada juga kemasan curang yang disediakan setaip kemasan 5 kg yang tentu saja harganya lebih ekonomis. Pengujian sementara mengenai masa kadaluarsa adalah 6 bulan. Metode dengan menggunakan percepatan atau accelerations.
Berikut komposis NATURMEAL secara utuh:
·   BERAS PUTIH               :           80%    
·   BERAS MERAH            :           10%
·   KACANG HIJAU          :           2%
·   KACANG MERAH       :           2%
·   KACANG KEDELAI    :           2%
·   BROCCOLI                  :           3%
·   BAYAM                         :           3%
·   WORTEL                      :           4%

9.                        SISTEM PEMASARAN PRODUK
Sasaran utama  adalah tentu saja ibu-ibu yang mempunyai bayi berusia 6 bulan hingga 5 tahun. Dengan adanya promosi atau pengenalan produk yang baik dan kontinyu diharapkan dapat menarik minat ibu-ibu. Pada tahap awal mungkin target utama pemasaran adalah product knowladge tersampaikan kepada pelanggan. Paradigma soal bubur bayi alami yang kurang praktis itu harus benar-benar diganti dengan adanya produk NATURMEAL ini.
Promosi awal kepada customer ini dilakukan sebagai langkah awal. Sebagai target jangka menengah, proses pendistribusian NATURMEAL akan berlanjut ke toko-toko eceran terutama yang menjual makanan bayi atau perlengkapan bayi. Distribusi ini dilakukan karena outlet kecil atau eceran ini kecenderungan meiliki proses negosiasi yang lebih mudah dibanding supermarket atau toko grosir.
Rencana selanjutnya adalah mulai melakukan penawaran ke minimarket dan supermarket. Langkah ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selain harus mengurus nomor produk, kita juga harus menyelesaikan persyaratan sebagai supplier yang pada umumnya berisi perjanjian soal biaya listing, biaya promosi, jenis pembayaran dan waktu pembayaran. Proses ini berjalan sebagai proses sampingan pemasaran yang lain. Sehingga pada akhirnya produk yang masyakat sudah ketahui semakin mudah didapatkan karena memang distribusinya semakin meluas.
   Tahap besar lainnya adalah pengembangan wilayah pemasaran. Apabila produk sudah bisa meiliki pasar yang baik di wilayah regional (kota asal) maka perlahan pengembangan bisa dilakukan dengan cara distribusi luar kota. Biasanya apabila sudah terbentuk distributor-disributor di beberapa kota, pihak NATURMEAL hanya berperan sebagai principle saja. Jadi NATURMEAL pusat bertugas memproduksi produk untuk kemudian masalah pemasaran diserahkan distributor masing-masing kota. Langkah ini bisa membutuhkan waktu yang cukup lama.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar