RSS

BAHAYA MELAMIN PADA SUSU




1.    LATAR BELAKANG
Kondisi persaingan tidak sehat sekarang ini telah menjadi- jadi. Di dalam negeri daging sampah olahan di jual lagi, diluar negeri Susu dicampur melamin sangatlah tidak manusiawi. Seandainya orang yang mencampur melamin kedalam susu mempunyai pengetahuan tentang melamin dan dia mempunyai anak pasti dia tidak akan memberikan susu tersebut atau akan menyimpannya rapat- rapat. Melamin merupakan bubuk putih yang digunakan dalam pembuatan barang –barang terbuat dari plastik. Melamin disintesa oleh peneliti Jerman tahun 1830. Yang paling banyak dipakai adalah dalam bentuk Melamin resin (semacam lem ) yakni : campuran melamine dan formaldehyde digunakan dalam formica, floor tiles, whiteboards dan peralatan dapur. Atau barang- barang yang berhubungan dengan lem playwood. Melamin yang ditemukan dalam sejumlah produk makanan ternyata bukan akibat terkontaminasi. Namun zat yang membahayakan kesehatan itu sengaja dimasukkan ke dalam produk makanan. Maksud dicampurkan melamin ke dalam makanan agar produk tersebut terlihat bagus. Sebab sekitar 66 % kadar nitrogen dalam melamin dapat terlihat sebagai protein. Selain itu penambahan melamin diatas kertas memang betul- betul dapat menaikkan kandungan protein.

Analisa protein biasanya dilakukan dengan metode kjeldahl, mengukur jumlah nitrogen yang kemudian di konversikan menjadi jumlah protein dengan suatu tetapan standar. Saat dilakukan uji analisa kandungan protein, hasil menunjukkan kandungan nitrogen yang besar. Padahal sebenarnya angka tersebut diperoleh bukan hanya dari protein, namun juga melamin. Karena melamin ini memiliki gugus nitrogen, maka sejumlah nitrogen yang terukur akan semakin bertambah.

2.  MANFAAT 
Dapat memperoleh informasi dan pengetahuan baru tentang melamin yang ada dalam produk susu dan coklat, serta agar semakin banyak orang yang tahu bahaya melamin dan produk-produk bermelamin yang membahayakan kesehatan sehingga menghindarinya.
 


A. SEKILAS TENTANG MELAMIN
Melamin adalah senyawa basa organik dengan rumus kimia C3H6N6 dan memiliki nama IUPAC 1,3,5-triazina-2,4,6-triamina. Ia hanya sedikit larut dalam air. Melamina adalah trimer dari sianamida, dan seperti sianamida, ia mengandung 66% nitrogen (berdasarkan massa). Ia merupakan metabolit dari siromazina, sejenis pestisida. Melamina terbentuk dalam tubuh mamalia yang mengkonsumsi siromazina. Dilaporkan juga siromazina diubah menjadi melamina pada tanaman.


Nama Sistematis

1,3,5-Triazina-2,4,6-triamina
Nama lain Sianurotriamida
Sianurotriamina
Sianuramida
Identifikasi
Nomor CAS
[108-78-1]
PubChem
7955
SMILES
Nc1nc(N)nc(N)n1
Sifat
Rumus molekul
C3H6N6
Massa molar
126,12 g/mol
Penampilan Putih padat
Densitas
1574 kg/m3
Titik leleh
350 °C, 623 K, 662 °F
Titik didih
Menyublim
Kelarutan dalam air
3,1 g/l (20 °C

Melamina pertama kali disintesis oleh Liebig pada tahun 1834. Pada produksi awal, kalsium sianamida diubah menjadi disiandiamida, kemudian dipanaskan di atas titik leburnya untuk menghasilkan melamina. Namun, pada zaman sekarang, kebanyakan pabrik industri menggunakan urea untuk menghasilkan melamina melalui reaksi berikut 6 (NH2)2CO → C3H6N6 + 6 NH3 + 3 CO2
Pertama-tama, urea terurai menjadi asam sianat pada reaksi endotermik: (NH2)2CO → HCNO + NH3. Kemudian asam sianat berpolimerisasi membentuk melamina dan karbon dioksida: 6 HCNO → C3H6N6 + 3 CO2. Reaksi kedua adalah eksotermik, namun keseluruhan proses reaksi bersifat endotermik
Melamine juga termasuk zat kimia beracun yang biasa digunakan untuk pembuatan plastik, pupuk dan produk pembersih. Cikal bakal melamine dimulai tahun 1907 ketika ilmuwan kimia asal Belgia, Leo Hendrik Baekeland, berhasil menemukan plastik sintesis pertama yang disebut Bakelite. Penemuan itu merupakan salah satu peristiwa bersejarah keberhasilan teknologi kimia awal abad 20. Melamin merupakan suatu polimer, yaitu suatu persenyawaan kimia (polimerisasi) antara monomer formaldehid dan fenol. Apabila kedua monomer itu bergabung, maka sifat toxic dari formaldehid akan hilang karena telah terlebur menjadi satu senyawa, yakni melamin. Formaldehid dalam senyawa melamine dapat muncul kembali karena depolimerisasi. Akibat proses ini, formaldehid terlepas menjadi monomer yang bersifat racun. Pemicunya bisa berupa paparan panas, sinar ultra violet, gesekan, dan tergerusnya permukaan melamin hingga partikel formaldehid terlepas.
Pada awalnya Bakelite banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan telepon generasi pertama. Kemudian senyawa ini dikembangkan dan diterapkan untuk industri perlengkapan rumah tangga, termasuk perangkat makan. Pada 1930 – 1940-an, perusahaan-perusahaan di AS macam Cyanamid, Ciba, dan Henkel mengembangkan senyawa ini untuk industri tekstil sebagai bahan pengisi dan perekat. Keunggulannya berupa kejernihan, stabil terhadap panas, cahaya, bahan kimia, goresan, bahkan api.
Melamine sebagai bahan dasar peralatan makan, seperti sendok, garpu, piring, gelas, cangkir, mangkuk, sendok sup, dan tempayan seperti yang dihasilkan dari melamin. Peralatan makan yang terbuat dari melamin di satu sisi menawarkan banyak kelebihan. Selain desain warna yang beragam dan menarik, fungsinya juga lebih unggul dibanding peralatan makan lain yang terbuat dari keramik, logam, atau kaca. Melamin lebih ringan, kuat, dan tak mudah pecah serta mudah dibersihkan. Harga peralatan melamin pun relatif lebih murah dibanding yang terbuat dari keramik misalnya :
Pada salah satu produk susu bermerek dagang ‘Sanlu’ Merek produk susu terkenal dicina ditemukan jejak tripolycyanamide yang dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal. Bayi – bayi yang mengkonsumsi susu tersebut memperlihatkan gejala yang sama, sulit untuk mengeluarkan air seni dan sering muntah – muntah. Kuat dugaan, bayi- bayi yang belum berusia 11 bulan tersebut mengidap kencing batu karena meminum susu formula yang terkontaminasi melamine.
B. KEGUNAAN MELAMINE 
Seperti yang kita sedia maklum, melamine adalah bahan yang digunakan dalam pembuatan plastik, bahan pembersih, gam, baja dan lain-lain. Penggunaan melamine dengan jumlah tertentu dalam makanan dikatakan boleh mengaburi kandungan sebenar khasiat susu kerana kehadiran nitrogen yang tingggi dalam melamine akan memalsukan kandungan protein bagi memenuhi nilai yang ditetapkan bagi ujian protein dan kawalan kualiti pemakanan. Maka tidak hairanlah apabila pengeluar susu memilih jalan pintas untuk mengaut keuntungan tanpa menghiraukan aspek keselamatan dan kesihatan pengguna. Penambahan melamine dalam makanan adalah menyalahi undang-undang di bawah Akta Makanan 1983 dan Peraturan-Peraturan Makanan 1985.


Menurut AFIC, secara dasarnya melamine adalah selamat jika digunakan dalam jumlah yang rendah dan kajian yang dijalankan ke atas haiwan menunjukkan melamine tidak menyebabkan barah atau kecacatan kepada kehamilan. Melamine juga boleh diambil secara tidak sengaja menerusi pemindahan daripada bekas plastik yang mengandungi melamine kepada makanan atau minuman. Keadaan ini biasanya tidak memudaratkan.

Walau bagaimanapun, manusia masih tidak lagi berasa puas hati. Pencampuran melamin dalan susu tepung jenama Sanlu misalnya boleh mengeluarkan produk tenusu yang rendah kosnya tetapi tinggi protein. Sebenarnya, melamin boleh digantikan dengan bahan lain. Akan tetapi, melamin sering menjadi pilihan utama kerana ia dikeluarkan secara berlebihan di China. Oleh itu, melamin dapat diperolehi oleh pengeluar dengan harga yang terlampau murah. Dalam kes ini, cuma yang menjadi mangsa adalah bayi-bayi tidak berdosa itu. Akhirnya, pencampuran melamin dalam susu tepung jenama Sanlu telah membawa beberapa kesan negatif terhadap kesihatan bayi-bayi tersebut.


C. SINTESIS DAN REAKSINYA

Melamina pertama kali disintesis oleh Liebig pada tahun 1834. Pada produksi awal, kalsium sianamida diubah menjadi disiandiamida, kemudian dipanaskan di atas titik leburnya untuk menghasilkan melamina. Namun, pada zaman sekarang, kebanyakan pabrik industri menggunakan urea untuk menghasilkan melamina melalui reaksi berikut
6 (NH2)2CO → C3H6N6 + 6 NH3 + 3 CO2
Pertama-tama, urea terurai menjadi asam sianat pada reaksi endotermik: (NH2)2CO → HCNO + NH3. Kemudian asam sianat berpolimerisasi membentuk melamina dan karbon dioksida: 6 HCNO → C3H6N6 + 3 CO2. Reaksi kedua adalah eksotermik, namun keseluruhan proses reaksi bersifat endotermik.

D. PENGARUH MELAMIN BAGI TUBUH
Melamin merupakan senyawa polimer yang merupakan gabungan monomer formaldehyde (formalin) dan fenol yang apabila komponen penyusun melamin tersebut dalam komposisi yang seimbang kelihatan aman tetapi harus diwaspadai seringkali dalam pembuatan melamin proses pencampurannya tidak terkontrol. Apabila komposisi antara formaldehid dengan fenol tidak seimbang maka akan terjadi residu, yaitu monomer formaldehid atau fenol yang tidak sempurna. Sisa monomer inilah yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Di dalam tubuh, jika terakumulasi dalam jumlah besar, formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika kandungan dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel, sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan pada tubuh. Akumulasi formalin yang tinggi di dalam tubuh akan menyebabkan berbagai keluhan, misalnya iritasi lambung dan kulit, muntah,diare,serta alergi.’’Bahkan bisa menyebabkan kanker, karena formalin bersifat karsinogenik.”
Pengaruh akut atau segera yang teracuni formalin adalah gejala iritasi dan alergi(mis: mata berair, kemerahan, mual, muntah, diare, kencing campur darah, rasa terbakar, gatal , pusing bahkan bisa tidak sadarkan diri).
Pengaruh kronis yang teracuni formalin dapat mengakibatkan iritasi yang parah, kerusakan fungsi hati, ginjal, syaraf dan organ lainnya. Sebagai efek kronis efek ini tidak tampak segera tapi baru muncul setelah terjadi akumulasi formalin karena konsumsi/terpapar cemaran formalin dalam jangka lama.
Beberapa penelitian telah membuktikan, bahwaa para pekerja yang terpapar formaldehid berisiko terserang kanker lebih besar beberapa kali, apalagi jika berlansung terus menerus.. Di Amerika Serikat kemudian secara tegas menyatakan, bahwa formaldehid sebagai pencetus kanker bagi manusia. Itu disesabkan karena Uap formain memicu radang pada mata (perih), hidung, saluran pernapasan atas, batuk, bronchitis, pneumonia, dan asma. Melamin juga dapat membuat iritasi jika terhisap dan bila kontak dengan mata atau kulit. Melamin juga dapat mengakibatkan kerusakan pada organ reproduksi, kandung kemih, dan batuginjal.
Formaldehid dalam senyawa melamin dapat muncul kembali karena depolimerisasi. Akibat proses ini, formaldehid terlepas menjadi monomer yang bersifat racun. Pemicunya bisa berupa paparan panas, sinar ultraviolet, gesekan, dan tergerusnya permukaan melamin hingga partikel formaldehid terlepas.

E. PENAMBAHAN MELAMIN PADA PRODUK SUSU DAN BAHAYANYA

Penambahan melamine pada susu standart rendah atau susu encer yang kadar airnya tinggi akan meningkatkan kadar protein susu bubuk. Karena metode standart untuk menguji kadar protein susu bubuk atau susu cair memakai ukuran kandungan total nitrogen. Sehingga bila dicampur dengan susu enter jelas akan nyaris sempurna dan tidak bisa dibedakan dengan kasat mata.
Struktur kimiawi dari protein itu sendiri sangat kompleks. Isinya terutama Carbon, Hydrogen, Oksigen dan Nitrogen. Struktur ini tentunya dideteksi di laboratorium tidak dengan cara yang mudah. Untuk memastikan kandungan protein dengan cara yang rumit juga.

Bahayanya apabila produk susu ditambahkan melamine konsumen akan terkena gagal ginjal karena melamine dapat membentuk Kristal di saluran ginjal bahkan akan menutup saluran kencing dan menyebabkan kebutaan serta dapat mengakibatkan kerusakan pada reproduksi juga dapat menyebabkan kanker.
F. CONTOH PRODUK SUSU DAN COKLAT BERMELAMIN
Produk- produk yang yang menganduna melamin antara lain :
1. Jinwel Yougoo – Susu fermentasi rasa jeruk
2. Jinwel Yougoo – Aneka buah
3. Jinwel Yougoo – Tanpa rasa
4. Guozhen – Susu bubuk rasa full cream
5. Meiji Indoeskrim Gold Monas – Rasa coklat
6. Meiji Indoeskrim Gold Monas – Rasa vanilla
7. Oreo Stick Wafer
8. Oreo Coklat Sandwich Cookies
9. Dove Choc
10. M&M’s – kembang gula coklat susu
11. Snicker’s Biscuit – nougat lapis coklat
12. Natural Choice Yoghurt – Flavoured ice bar
13. Yili Bean Club – Matcha red bean ice bar
14. Yili Prestige Chocliz
15. Yili Chesnut ice bar
16. Nestle Dairy Farm UHT – pure milk
17. Yili High Calsium – low fat milk beverage
18. Yili High Calsium – milk beverage
19. Yili pure milk 205 ml
20. Yili pure milk 1000 ml
21. Dutch lady strawberry – flavoured milk
22. White rabbit creamy candy
23. Yili choice dairy frozen yoghurt bar (kembang gula)

Produk yang tidak terdeteksi mengandung melamin oleh BPOM
1 Kino Bear coklat crispy,isi 3x3,5 g MD 662211108168 PT. Kinosentra Industrindo Tidak terdeteksi
2 F&N Susu kental manis,isi 350 g ML 505417006156 PD. Aneka Jaya Tidak terdeteksi
3 Yoghurt Drink natural,isi 180 ml ML 406505001229 PT. Nirwana Lestari Tidak terdeteksi
4 Pura Low Fat UHT Milk Berage,isi 1 liter ML 405708002189 PT. Sukanda Djaya Tidak terdeteksi
5 Crown Lonx Biskuit Ras coklat,berat 150 gr ML 827118009109 PT. Koin Bumi Tidak terdeteksi
Produk yang Tidak Terdaftar di BPOM dan Sebagian Mengandung Melamin
1 Yake Assorted Candies (permen coklat berbentuk panjang), berat 500 gram Tidak Terdaftar (illegal) 5,86 ppm
2 Yake Assorted Candies (permen coklat berbentuk lonjong), berat 500 g Tidak Terdaftar (illegal) 5,86 ppm
3 Kembang Gula Tirol Choco Mix, isi 10 pcs Nomor Registrasi Fiktif
4 Nestle Bear Brand Sterelizred low fat milk, isi 140 ml Tidak Terdaftar (illegal) Tidak Terdeteksi
5 Fan Fun Sweatheart Biskuit Tidak Terdaftar (illegal)

G. PENCEGAHAN
1. Tenang
Meskipun harus waspada. Yang terpenting adalah para konsumen harus jeli memperhatikan kualitas barang serta harganya.
2. Cermat
Dalam mengkonsumsi bahan makanan, pilihlah yang tidak mengandung formalin.
3. Pengawet Lain
Sebaiknya hindari penggunaan formalin sebagai bahan pengawet. Jika bisa digunakan pengawet lain itu lebih baik. Dengan segala kelebihan, tak heran jika sebagian orang tidak menyadari bahwa melamin menyimpan potensi membahayakan bagi kesehatan manusia.
Melamin juga berpotensi menghasilkan monomer beracun yang di sebut formaldehid (formalin). Selain itu melamin juga merupakan polimer yaitu, hasil persenyawaan kimia (polimerisasi) antara monomer formaldehid dan fenol. Apabila kedua monomer itu bergabung, maka sifat toxic dari formaldehid akan hilang karena telah terlebur menjadi satu senyawa yakni melamin.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Melamin merupakan zat kimia beracun yang biasa digunakan dalam pembuatan plastik, pupuk, dan produk pembersih.
2. Melamin ditambahkan ke dalam susu untuk membuat seolah- olah kadar protein dalam susu tinggi.
3. Melamin memiliki daya lekat yang kuat sehingga mengendap pada saluran kemih, terjadi pengkristalan pada ginjal, dan menyebabkan kanker.
B. SARAN
1. Konsumen harus jeli dalam memilih produk susu dan coklat serta memperhatikan kualitas dan harganya.
2. Produk melamin sebaiknya jangan digunakan untuk makanan dan minuman panas.
3. Mulai sekarang, biasakan untuk tidak memakan makanan instant buatan pabrik, lebih baik mengolah sendiri bahan mentah menjadi makanan jadi.

DAFTAR PUSTAKA
- http://www.google.com/ Melamin
- www. Chem-is-try.org
- dinkeskaltim.com
- http://www.mediakonsumen.com/artikel1337.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


PT NATURHEALT
1.                        INFORMASI PERUSAHAAN
Nama Perusahaan                      : NATURHEALT
Bidang Usaha                            : Produk Makanan
Jenis Produk                              : Makanan Bayi
Nama produk                            : NATURMEAL
Alamat Perusahaan                    Parakan Temanggung
Nomor Telepon / HP                 0293- 222355 / 087719193662
Nama Pemilik                            : Muhamad Pamungkas
Alamat Pemilik                          : Bajangan Mandisari Parakan Temanggung
Nomor Telepon                         : 0293-771819 / 0293-222455

2.                        Identifikasi Peluang Bisnis
               Dari waktu ke waktu semakin banyak kita jumpai makanan bayi instan yang beredar di pasaran. Hal itu sangat terpengaruh oleh beberapa faktor. Faktor pertama dan yang utama adalah soal mudah dan praktisnya mendapatkan dan mengolah bubur bayi instan tersebut. Hal itu dianggap sebagian ibu-ibu sebagai sebuah penghematan waktu.
               Faktor yang kedua adalah soal kesibukan. Ibu-ibu muda jaman sekarang sebagian besar memilih sebagai wanita karir. Tentu saja adanya bubur bayi instan sangat membantu mereka soal efisiensi waktu. Waktu yang mereka gunakan untuk menyiapkan dan memasak bubur bayi alami jauh lebih lama dari pada bubur bayi instan yang telah tersedia. Belum lagi bubur bayi alami yang terbuat dari berbagai macam bahan membuat para ibu-ibu mau tidak mau berbelanja yang sekali lagi itu menyita waktu mereka.
               Ketiga adalah soal iklan yang gencar media masa. Para produsen makanan bayi berlomba-lomba menawarkan produk mereka. Hal-hal yang mereka tonjolkan tentu saja adalah nutrisi yang kompleks. Jadi kesan instan itu semakin bisa melekat ke otak para ibu-ibu karena dengan adanya iklan. Hal yang paling mudah dalam logika adalah pada akhirnya semua ibu menganggap seluruh nutrisi dari makanan bayi instan itu sudah seperti yang dibutuhkan oleh bayi mereka.
               Hal yang lain yang juga berpengaruh terhadap banyaknya produk makanan bayi instan adalah rasa dari produk itu yang memang sangat bersahabat oleh lidah, apalagi untuk lidah bayi. Bubur alami yang berasal dari bahan segar dianggap memiliki rasa yang teralalu khas sehingga penyesuaian lidah bayi terhadap makanan alami itu biasanya lebih lama ketimbang bubur bayi instan yang memang dari berbagai produsen sudah memberikan rasa yang terkesan bersahabat dengan lidah terutama lidah bayi. Manfaatnya bagi ibu-ibu adalah mudah menyuapi bayi mereka.
               Dari sinilah timbul ide untuk membuat sebuah bubur bayi alami yang dikemas secara instan. Hal ini sangat jarang ditemukan diberbagai toko ataupun supermarket. Yang telah beredar saat ini kebanyakan bubur instan, atau jikapun ada yang berasal dari bahan alami itu belum terfokus untuk makanan bayi.
               Bubur bayi NATURMEAL inilah yang diharapkan sebagai produk yang menjadi titik temu antarakesan praktis yang selama ini dapat diperoleh dari bubur bayi instan dan nutrisi penuh yang memang tersediapada bubur bayi yang alami.

3.                        LATAR BELAKANG
               NATURMEAL merupakan sebuah produk bubur bayi jenis baru yang memang selama ini masih sangat jarang ditemukan di pasaran umum. Hal yang paling sederhana yang melandasi adanya bubur ini adalah keinginan konsumen meberikan nutrisi lengkap dan alami kepada buah hati mereka akan tetapi tetap pada prinsip utama yaitu prakatis dan mudah.
               Secara garis besar NATURMEAL adalah produk bubur bayi hasil perpaduan antara sifat nutrisi alami yang ada pada bubur manual dengan sifat praktis yang selama ini terkesan didapat pada bubur bayi instan.

4.                        KOMODITAS
NATURMEAL merupakan sebuah makanan bayi yang memang dibuat dengan tujuan memberikan nutrisi alami yang memang sangat dibutuhkan oleh bayi. Akan tetapi bubur ini dikemas sesederhana mungkin untuk memberikan kemudahan bagi para ibu-ibu saat memasak dan menyajikan makanan kepada anaknya yang selama ini kesan mudah itu memang diperoleh dari bubur instan.
Berikut komposis NATURMEAL secara utuh:
·   BERAS PUTIH                    :           80%    
·   BERAS MERAH                  :           10%
·   KACANG HIJAU                :           2%
·   KACANG MERAH             :           2%
·   KACANG KEDELAI           :           2%
·   BROCCOLI                         :           3%
·   BAYAM                                :           3%
·   WORTEL                             :           4%

5.                        PENANGANAN QUALITY CONTROL

Quality Control atau pengendalian mutu adalah bagian dari unit usaha yang bertugas mengawasi dan mengendalikan mutu dari bahan baku, proses sampai barang jadi. Dengan adanya Quality Control dalam suatu perusahaan, perusahaan tersebut akan dapat mengendalikan kekonsistensian mutu dan standar yang ditentukan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Selain itu juga untuk mencegah dan menghindari kerusakan produk yang akan berpengaruh terhadap penurunan biaya setelah dijual (after sales), meningkatkan produksi dan menjaga citra produk, cara terbaik mengendalikan mutu propduk, menjadi acuan sistem kerja dan perbaikan produk yang dihasilkan.
Pada praktiknya, penagwasan mutu memerlukan adanya suatu standar yang akan menjadi acuan untuk bagian Quality Control dalam melaksanakan tugasnya. Standar tersebut dikeluarkan oleh bagian Research adn Development, mulai dari bahan bahu, proses sampai barang jadi berikut penanganannya.
Tanggung jawab mutu kerja dan barang merupakan tanggung jawab semua bagian dalam perusahaan, mulai dari level top management sampai pelaksana bagian bawah. Bagian Quality Controlhanya bertugas dan bertanggung jawab terhadap pemantauan mutu, baik dari incoming material bertugas melaksanakan peng, proses, penanganan produk sebelum sampai k konsumen.

Dasar diadakan pemantauan mutu karena mutu merupakan suatu proses yang tidak mempunyai batas akhir atau akhir tak terhingga tapi penuh perbaikan dan berkesinambungan. Selain itu mutu bukan merupakan suatu hal yang kebetulan, tetapi merupakan suatu proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Berdasarkan hal tersebut maka unit Quality Control yang bertugas melaksanakan pengawasan mutu adalah Field Quality Control.

Secara garis besar Field Quality Control dibagi menjadi :
a. QC Analisa / Laboraturium, QC yang bertugas menganalisa bhan termasuk incoming dan produk akhir
b. QC Field Inspekyor / QC lapangan, QC yang mengontrol setiap tahapan proses dalam memproduksi barang.
·  QC Lapangan/Proses,QC yang bertugas menjaga agar kondisi proses dan produk yang dihasilkan secara fisik sesuai standar.
· QC Proses mengawasi titik kritis proses misalnya suhu proses,kecepatan mesin,lama waktu dan lain-lain.Sedangkan QC Produk yaitu mengawasi titik kritis produk yang akan masuk  proses dan produk jadi,misalnya bentuk dan ukuran,kenampakan,aromaa dan lain-lain.

Dalam struktur organisasi perusahaan bagian quality control bisa ditempatkan  dibagian produksi yang berarti tanggung jawab pekerjaan secara langsung berada dibawah manager produksi.Adapula yang menempatkan Quality Controlpada bagian tersendiri terpisah dari bagian produksi,yang berarti tanggung jawab pekerjaan bukan kepada Manager Produksi tetapi langsung dibawah Manager QC ataulangsung dibawah Manager Umum (General Manager).Masing-masing penempatan tersebut mempunyai sisi kelebihan dan kekurangan .Yang menjadi penekanan adalah dimana QC tersebut bernaung karena akan memperlihatkan tugas(tanggung jawab) dan wewenang QC.
Penanganan QC NATURHELT meliputi:
·                     QC Raw Material
Quality Control pada bahan baku dapat disesuaikan dengan standard yang sudah ada dalam perusahaan tersebut, di sini NATURHELT memiliki standard sendiri untuk quality control raw material. Dalam uji quality control yang biasa dilakukan adalah uji bahan baku segar dan bahan baku tambahan yang dilakukan dengan metode pengambilan sampel atau sampling, yang dilanjutkan dengan pengujian analisa pangan TAO (rasa, bau, warna, dan kenampakan), uji kadar gula untuk bahan baku tambahan dalam bentuk cair, dan FFA (bilangan asam minyak).
·                     QC Process
PT NATURHELT proses produksi kebanyakan diproses dengan alat, sehingga quality control yang dilakukan menyesuaikan dengan standard alat produksi. Sebelum proses produksi, dilakukan cek alat misal cek suhu alat beserta settingnya dan cek waktu saat proses berlangsung.
·                     QC Produk Jadi
Quality control pada produk yang sudah jadi dan produk jadi setelah dipacking mempunyai spesifikasi masing-masing, produk yang baru selesai diproses diuji TAO (rasa, bau, warna, dan kenampakan), pH pada produk cair dan uji kadar gula (Brix). Setelah produk dipacking dilakukan quality control terhadap kemasan, label, expired date, dan kode produksi.
·                     QC Kemasan
Kemasan yang diuji quality control dalam bentuk packaging saja.
6.                        PENANGANAN LIMBAH
Limbah industri pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam mineral dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya, industri pengolahan daging, unggas, dan hasil laut pada perairan bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.
Pada umumnya, limbah industri pangan tidak membahayakan kesehatan masyarakat, karena tidak terlibat langsung dalam perpindahan penyakit. Akan tetapi kandungan bahan organiknya yang tinggi dapat bertindak sebagai sumber makanan untuk tumbuhan mikroba. Dengan pasokan makanan yang melimpah, mikroorganisme akan berkembang biak dengan cepat dan mereduksi oksigen terlarut yang terdapat dalam air. Secara normal, air mengandung kira-kira 8ppm oksigen terlarut. Standar minimum oksigen terlarut untuk kehidupan ikan adalah 5ppm dan di bawah standar ini akan menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.
Kandungan bahan organic dari suatu limbah biasanya di nyatakan dengan parameter BOD atau “Biologi Oxygen Demand”. BOD dapat didefenisikan sebagai jumlah oksigen terlarut yang di konsumsi atau digunakan oleh kegiatan kimia atau mikrobiologik,  bila suatu contoh air diinkubasi dalam keadaan gelap (biasanya 5 hari) pada suhu tertentu (20C). oleh karena oksigen dibutuhkan untuk oksidasi bahan organik, maka BOD menunjukan indikasi kasar banyak kandungan bahan organik dalm contoh tersebut. Efluen (air buangan) dengan BOD tinggi dapat menimbulkan masalah polusi  bila dibuang langsung kedalam suatu perairan atau badan air, karena akibat pengambilan oksigen ini akan mengganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya. Kelebihan nitrogen dan fosfor dalam air yang berasal dari industri pangan menyebabkan suatu keadaan yang tidak seimbang yang disebut eutrfikasi.
Eutrofikasi adalah suatu fenomena yang melibatkan banyak faktor seperti kekeruhan, sedimen, produktivitas dan suhu rata-rata. Ganggang menyebabkan eutrofikasi karena menambah bahan organic pada sistem. Bila terdapat nutrient yang diperlukan untuk pertumbuhan ganggang, maka akan terjadi ledakan populasi ganggang. Selama ledakan, antara siang dan malam hari terjadi perbedaan yang besar dalam keadaan oksigen air. Pada malam hari respirasi ganggang berlanjut, dan terjadi pemecahan oksigen. Oleh bakteri, menghasilkan lumpur dan pemecahan oksigen.
Sebagai usaha menghindarkan terjadinya polusi air ini, maka dibutuhkan suatu standar untuk buangan industry yang akan bervariasi tergantung pada di mana efluen akan dibuang, tingkat pengenceran dalam aliran penerima dan apakah fasilitas kota tersedia untuk penampungan dan penanganannya. Paling sedikit diperlukan penyaringan bahan-bahan padat dan penghilangan lemak serta gemuk, sebelum limbah di buang ke dalam pembuangan. Apabila tidak tersedia fasilitas kota, maka industri pangan harus menyediakan sendiri sistem penanganannya, pemberian perlakuan dan pembuangan limbah industrinya.
Sistem seperti ini membutuhkan perlakuan cara-cara kimia atau biologic terhadap limbah pabrik , dan hal ini umumnya membutuhkan biaya yang mahal. Guna menekan biaya tinggi ini, dapat dilakukan pemisahan kembali produk-produk yang berguna dari limbah tersebut, yang dapat dijual sebagai produk sampingan. Satu hal penting ialah limbah apapun juga harus dibuang sesegera mungkin sehingga hama-hama tidak sempat bersarang dan bau-bau yang tidak diinginkan tidak sempat terbentuk.  
Teknologi yang dapat diterapkan untuk memenuhi persyaratan efluen untuk industri pangan (Tabel1) telah banyak digunakan dalam system pengendalian polusi.
Tabel 1. Teknologi penanganan limbah yang dapat di terapkan untuk memenuhi persyaratan efluen dalam industry pangan*)

Jenis Industri

Teknologi

Produk susu


Penggilingan biji-bijian



Pengalengan dan pengawetan buah-buahan dan sayur
 Pengalengan dan pengawetan hasil laut

 Pemurnian gula


 Produk daging dan proses rendering.

Penaganan biologik, pengendalian di dalam pabrik, filtrasi pasir.

Pengendalian biologik, pengendalian di dalam pabrik, filtrasi pemisahan padatan biologik.

Penanganan biologik, pemisahan padatan dari efluen, desinfeksi, peningkatan pengendalian di dalam pabrik.

Pengendalian dalam pabrik, saringan, penanganan biologik.

Penanganan biologik, pemisahan padatan dari efluen, peningkatan pengendalian di dalam pabrik, aplikasi lahan

Pengendalian dalam pabrik, penanganan biologik, pemisahan gemuk, nitrifikasi, ammonia stripping, pemisahan padatan efluen.































 Sanitasi
Menurut Giyatmi dan Irianto (2000) sanitasi merupakan usaha manusia untuk memanipulasi lingkungan untuk memberi manfaat bagi manusia dan untuk mengelola lingkungan dengan cara memperbaiki, menjaga atau memulihkan kesehatan lingkungan. Permasalahan yang banyak berhubungan dengan sanitasi adalah aspek yang berhubungan dengan mikroba khususnya bakteri, protozoa dan virus.  Hal ini terjadi karena adanya kontak dengan lingkungan di dalam proses produksi, pengolahan, penyimpanan dan pemasaran makanan.
Terlebih lagi dalam industri pangan, sudah barang tentu sanitasi merupakan suatu kewajiban dan tidak bisa diabaikan. Bila sampai diabaikan atau terabaikan, maka produk akhir memiliki mutu yang kurang baik yang dapat mengganggu kesehatan konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut. Hal yang sama juga berlaku pada pengolahan limbah pada indstri pangan. Karena pada dasarnya sanitasi dan pengolahan limbah sangat erat kaitannya.
Sanitasi meliputi kegiatan aseptik yang dimulai dari pengadaan bahan baku sampai distribusi produk akhir ke tangan konsumen. Setiap tahap dari sebelum sampai sesudah pengolahan seperti pengemasan, penyimpanan atau penggudangan kondisi pekerja, peralatan dan ruangan harus tetap dalam keadaan aseptik. Kegiatan yang berhubungan dengan produk makanan meliputi pengawasan mutu bahan mentah, penyimpanan bahan mentah, perlengkapan suplai air yang baik, pencegahan kontaminasi makanan pada semua tahap-tahap selama pengolahan dari peralatan personalia, dan terhadap hama, serta pengemasan dan penggudangan produk akhir.
Menurut Soekarto (1990) lokasi pabrik atau industri mempunyai pengaruh langsung pada sanitasi, terutama dalam hubungannya dengan kebersihan lingkungan dan pelayanan pembuangan.  Lingkungan yang kotor dan tidak tersedia sarana pembuangan akan menjadisumber pencemaran serta menyulitkan tindakan sanitasi.
Limbah cair yang akan dibuang sebelumnya di buat menjadi limbah yang layak untuk di buang agar tidak mencemari sungai dengan cara menambahkan M-bio sebagai inokulan untuk meningkatkan proses dekomposisi bahan organik dan membentuk senyawa anti bakteri penyebab bau busuk. Untuk penanganan limbah padat terdapat tahap penjemuran yang dilakukan di tempat yang jauh dari pemukiman penduduk untuk menghindari aroma busuk tercium oleh penduduk. Selain itu hasil dari penanganan limbah padat ini juga cukup menguntungkan, yaitu sebagai pakan ternak. Untuk penanganan limbah gas di buat cerobong asap yang tinggi agar tidak terhirup oleh makhluk hidup. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengkondisian bersih pada industri pangan selain penanganan limbah adalah sanitasinya. Bila sanitasi buruk maka produk yang dihasilkanpun mempunyai kualitas rendah akibat adanya kontaminasi pada produk tersebut. Sumber kontaminasi produk yang paling utama berasal dari peralatan, pekerja, sampah, serangga, tikus, dan factor lingkungan seperti udara dan air.
1.      Sanitasi Pekerja
Dari seluruh sumber kontaminasi, pekerja adalah paling besar pengaruh kontaminasinya. Kesehatan dan kebersihan pekerja mempunyai pengaruh besar pada mutu produk yang dihasilkannya, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh.  Sebanyak 2,5 % penyebaran penyakit melalui makanan diakibatkan oleh pekerja yang menderita infeksi dan hygiene perorangan yang buruk. Beberapa mikroba berbahaya seperti Stapylococcus aureusSalmonellaClostridium perfringens, dan Streptococcus dapat ditularkan melalui kulit, hidung, mulut, dan tenggorokan seta dapat dengan mudah dipindahkan ke makanan.
Sanitasi pekerja, yaitu penjagaan kebersihan terutama pada pekerja yang bersentuhan langsung dengan bahan. Untuk sanitasi pekerja Terlebih lagi menurut Jenie 1987, bagian tubuh pekerja yang sangat mudah mengotori adalah tangan, kepala terutama daerah muka, rambut, dan kaki.  Untuk itu perlu diberlakukan sanksi untuk pekerja yang melanggar dan pengecheckan langsung kelengkapan atribut yang harus digunakan oleh pekerja sebelum memulai aktivitas produksi di semua bagian.
2.      Sanitasi Peralatan
Sanitasi mesin dan peralatan pengolahan, yaitu tindakan penjagaan kebersihan terhadap mesin dan peralatan pengolahan. Menurut Soekarto 1990, peralatan pengolahan, wadah, atau peralatan lain yang kontak langsung dengan makanan biasanya menjadi sumber pencemaran, karenanya harus dipilih yang mudah dibersihkan dan terbuat dari bahan yang tahan karat.
3.      Sanitasi Ruangan
Sanitasi ruangan, yaitu tindakan penjagaan kebersihan ruangan pengolahan, maupun ruangan sekitar tempat pengolahan. Pembersihan ruang-ruang pengolahan dilakukan secara rutin. Selain itu lingkungan sekitar pabrik juga dibersihkan secara teratur.
Penanganan Limbah PT NATURHELT
Penanganan limbah PT Naturhealt berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah padat digunakan sebagai pupuk untuk limbah organiknya, sedangkan untuk limbah anorganik seperti plastik dibuang di tempat sampah. Untuk limbah cairnya dibuang di tempat pembuangan limbah.

7.                        HRD DAN STANDART PEGAWAI  NATURHEALT
Karyawan  Naturhealt diserap dari warga sekitar perusahaan. Tidak ada kriteria khusus untuk menjadi karyawan Naturhealt, pasalnya tujuan lain Pamungkas (owner) mendirikan perusahaan ini yaitu untuk mengurangi jumlah pengangguran disekitar tempat tinggalnya disamping cita cita Pamungkas untuk mendirikan perusahaan makanan.
Hari kerja perusahaan ini yaitu enam hari kerja satu hari libur. Hari kerja dari hari Senin sampai hari Sabtu, sedangkan untuk hari Minggu libur. Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 . Pamungkas (owner) juga menyediakan tempat tinggal untuk karyawan yang ingin menetap / jauh dari tempat produksi.
8.                        PRODUK HASIL OLAHAN
NATURMEAL merupakan sebuah makanan bayi yang memang dibuat dengan tujuan memberikan nutrisi alami yang memang sangat dibutuhkan oleh bayi. Akan tetapi bubur ini dikemas sesederhana mungkin untuk memberikan kemudahan bagi para ibu-ibu saat memasak dan menyajikan makanan kepada anaknya yang selama ini kesan mudah itu memang diperoleh dari bubur instan.
               Ada beberapa hal yang menjadi nilai penting dalam NATURMEAL ini. Yang pertama kandungan berbagai biji-bijian seperti kacang hijau, kacang merah ataupun kacang kedelai yang memang meberikan nutrisi yang sangat baik untuk bayi seperti omega 3, protein, kalsium dan lemak baik. Dari bahan sayuran seperti wortel, broccoli ataupun bayam juga turut memberikan nutrisi soal vitamin, serat dan mineral.
               Untuk masalah pengemasan atau pakaging NATURMEAL menggunakan kemasan ganda. Untuk bagian dalam menggunakan plasik PP yang ukuran 200 gr. Bagian luarnya adalah kardus atau box dengan dimensi (4,5cmx7cmx14cm) dengan label dan informasi produk. Sedangkan untuk netto produk tersendiri adalah 200 gr. Ada juga kemasan curang yang disediakan setaip kemasan 5 kg yang tentu saja harganya lebih ekonomis. Pengujian sementara mengenai masa kadaluarsa adalah 6 bulan. Metode dengan menggunakan percepatan atau accelerations.
Berikut komposis NATURMEAL secara utuh:
·   BERAS PUTIH               :           80%    
·   BERAS MERAH            :           10%
·   KACANG HIJAU          :           2%
·   KACANG MERAH       :           2%
·   KACANG KEDELAI    :           2%
·   BROCCOLI                  :           3%
·   BAYAM                         :           3%
·   WORTEL                      :           4%

9.                        SISTEM PEMASARAN PRODUK
Sasaran utama  adalah tentu saja ibu-ibu yang mempunyai bayi berusia 6 bulan hingga 5 tahun. Dengan adanya promosi atau pengenalan produk yang baik dan kontinyu diharapkan dapat menarik minat ibu-ibu. Pada tahap awal mungkin target utama pemasaran adalah product knowladge tersampaikan kepada pelanggan. Paradigma soal bubur bayi alami yang kurang praktis itu harus benar-benar diganti dengan adanya produk NATURMEAL ini.
Promosi awal kepada customer ini dilakukan sebagai langkah awal. Sebagai target jangka menengah, proses pendistribusian NATURMEAL akan berlanjut ke toko-toko eceran terutama yang menjual makanan bayi atau perlengkapan bayi. Distribusi ini dilakukan karena outlet kecil atau eceran ini kecenderungan meiliki proses negosiasi yang lebih mudah dibanding supermarket atau toko grosir.
Rencana selanjutnya adalah mulai melakukan penawaran ke minimarket dan supermarket. Langkah ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selain harus mengurus nomor produk, kita juga harus menyelesaikan persyaratan sebagai supplier yang pada umumnya berisi perjanjian soal biaya listing, biaya promosi, jenis pembayaran dan waktu pembayaran. Proses ini berjalan sebagai proses sampingan pemasaran yang lain. Sehingga pada akhirnya produk yang masyakat sudah ketahui semakin mudah didapatkan karena memang distribusinya semakin meluas.
   Tahap besar lainnya adalah pengembangan wilayah pemasaran. Apabila produk sudah bisa meiliki pasar yang baik di wilayah regional (kota asal) maka perlahan pengembangan bisa dilakukan dengan cara distribusi luar kota. Biasanya apabila sudah terbentuk distributor-disributor di beberapa kota, pihak NATURMEAL hanya berperan sebagai principle saja. Jadi NATURMEAL pusat bertugas memproduksi produk untuk kemudian masalah pemasaran diserahkan distributor masing-masing kota. Langkah ini bisa membutuhkan waktu yang cukup lama.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS