1.
LATAR BELAKANG
Kondisi persaingan tidak sehat sekarang
ini telah menjadi- jadi. Di dalam negeri daging sampah olahan di jual lagi,
diluar negeri Susu dicampur melamin sangatlah tidak manusiawi. Seandainya orang
yang mencampur melamin kedalam susu mempunyai pengetahuan tentang melamin dan
dia mempunyai anak pasti dia tidak akan memberikan susu tersebut atau akan
menyimpannya rapat- rapat. Melamin merupakan bubuk putih yang digunakan dalam
pembuatan barang –barang terbuat dari plastik. Melamin disintesa oleh peneliti
Jerman tahun 1830. Yang paling banyak dipakai adalah dalam bentuk Melamin resin
(semacam lem ) yakni : campuran melamine dan formaldehyde digunakan dalam
formica, floor tiles, whiteboards dan peralatan dapur. Atau barang- barang yang
berhubungan dengan lem playwood. Melamin yang ditemukan dalam sejumlah produk
makanan ternyata bukan akibat terkontaminasi. Namun zat yang membahayakan
kesehatan itu sengaja dimasukkan ke dalam produk makanan. Maksud dicampurkan
melamin ke dalam makanan agar produk tersebut terlihat bagus. Sebab sekitar 66
% kadar nitrogen dalam melamin dapat terlihat sebagai protein. Selain itu
penambahan melamin diatas kertas memang betul- betul dapat menaikkan kandungan
protein.
Analisa protein biasanya dilakukan dengan metode kjeldahl, mengukur jumlah nitrogen yang kemudian di konversikan menjadi jumlah protein dengan suatu tetapan standar. Saat dilakukan uji analisa kandungan protein, hasil menunjukkan kandungan nitrogen yang besar. Padahal sebenarnya angka tersebut diperoleh bukan hanya dari protein, namun juga melamin. Karena melamin ini memiliki gugus nitrogen, maka sejumlah nitrogen yang terukur akan semakin bertambah.
2. MANFAAT
Dapat
memperoleh informasi dan pengetahuan baru tentang melamin yang ada dalam produk
susu dan coklat, serta agar semakin banyak orang yang tahu bahaya melamin dan
produk-produk bermelamin yang membahayakan kesehatan sehingga menghindarinya.
A. SEKILAS TENTANG MELAMIN
Melamin
adalah senyawa basa organik dengan rumus kimia C3H6N6 dan memiliki nama IUPAC
1,3,5-triazina-2,4,6-triamina. Ia hanya sedikit larut dalam air. Melamina
adalah trimer dari sianamida, dan seperti sianamida, ia mengandung 66% nitrogen
(berdasarkan massa). Ia merupakan metabolit dari siromazina, sejenis pestisida.
Melamina terbentuk dalam tubuh mamalia yang mengkonsumsi siromazina. Dilaporkan
juga siromazina diubah menjadi melamina pada tanaman.
Nama Sistematis
1,3,5-Triazina-2,4,6-triamina
Nama lain Sianurotriamida
Sianurotriamina
Sianuramida
Identifikasi
Nomor CAS
[108-78-1]
PubChem
7955
SMILES
Nc1nc(N)nc(N)n1
Sifat
Rumus molekul
C3H6N6
Massa molar
126,12 g/mol
Penampilan Putih padat
Densitas
1574 kg/m3
Titik leleh
350 °C, 623 K, 662 °F
Titik didih
Menyublim
Kelarutan dalam air
3,1 g/l (20 °C
Nama lain Sianurotriamida
Sianurotriamina
Sianuramida
Identifikasi
Nomor CAS
[108-78-1]
PubChem
7955
SMILES
Nc1nc(N)nc(N)n1
Sifat
Rumus molekul
C3H6N6
Massa molar
126,12 g/mol
Penampilan Putih padat
Densitas
1574 kg/m3
Titik leleh
350 °C, 623 K, 662 °F
Titik didih
Menyublim
Kelarutan dalam air
3,1 g/l (20 °C
Pertama-tama,
urea terurai menjadi asam sianat pada reaksi endotermik: (NH2)2CO → HCNO + NH3.
Kemudian asam sianat berpolimerisasi membentuk melamina dan karbon dioksida: 6
HCNO → C3H6N6 + 3 CO2. Reaksi kedua adalah eksotermik, namun keseluruhan proses
reaksi bersifat endotermik
Melamine
juga termasuk zat kimia beracun yang biasa digunakan untuk pembuatan plastik,
pupuk dan produk pembersih. Cikal bakal melamine dimulai tahun 1907 ketika
ilmuwan kimia asal Belgia, Leo Hendrik Baekeland, berhasil menemukan plastik
sintesis pertama yang disebut Bakelite. Penemuan itu merupakan salah satu
peristiwa bersejarah keberhasilan teknologi kimia awal abad 20. Melamin
merupakan suatu polimer, yaitu suatu persenyawaan kimia (polimerisasi) antara monomer
formaldehid dan fenol. Apabila kedua monomer itu bergabung, maka sifat toxic
dari formaldehid akan hilang karena telah terlebur menjadi satu senyawa, yakni
melamin. Formaldehid dalam senyawa melamine dapat muncul kembali karena
depolimerisasi. Akibat proses ini, formaldehid terlepas menjadi monomer yang
bersifat racun. Pemicunya bisa berupa paparan panas, sinar ultra violet,
gesekan, dan tergerusnya permukaan melamin hingga partikel formaldehid
terlepas.
Pada
awalnya Bakelite banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan telepon
generasi pertama. Kemudian senyawa ini dikembangkan dan diterapkan untuk
industri perlengkapan rumah tangga, termasuk perangkat makan. Pada 1930 –
1940-an, perusahaan-perusahaan di AS macam Cyanamid, Ciba, dan Henkel mengembangkan
senyawa ini untuk industri tekstil sebagai bahan pengisi dan perekat.
Keunggulannya berupa kejernihan, stabil terhadap panas, cahaya, bahan kimia,
goresan, bahkan api.
Melamine
sebagai bahan dasar peralatan makan, seperti sendok, garpu, piring, gelas,
cangkir, mangkuk, sendok sup, dan tempayan seperti yang dihasilkan dari
melamin. Peralatan makan yang terbuat dari melamin di satu sisi menawarkan
banyak kelebihan. Selain desain warna yang beragam dan menarik, fungsinya juga
lebih unggul dibanding peralatan makan lain yang terbuat dari keramik, logam,
atau kaca. Melamin lebih ringan, kuat, dan tak mudah pecah serta mudah
dibersihkan. Harga peralatan melamin pun relatif lebih murah dibanding yang terbuat
dari keramik misalnya :
Pada
salah satu produk susu bermerek dagang ‘Sanlu’ Merek produk susu terkenal
dicina ditemukan jejak tripolycyanamide yang dapat menyebabkan terbentuknya
batu ginjal. Bayi – bayi yang mengkonsumsi susu tersebut memperlihatkan gejala
yang sama, sulit untuk mengeluarkan air seni dan sering muntah – muntah. Kuat
dugaan, bayi- bayi yang belum berusia 11 bulan tersebut mengidap kencing batu
karena meminum susu formula yang terkontaminasi melamine.
B. KEGUNAAN MELAMINE
Seperti
yang kita sedia maklum, melamine adalah bahan yang digunakan dalam pembuatan
plastik, bahan pembersih, gam, baja dan lain-lain. Penggunaan melamine dengan
jumlah tertentu dalam makanan dikatakan boleh mengaburi kandungan sebenar
khasiat susu kerana kehadiran nitrogen yang tingggi dalam melamine akan
memalsukan kandungan protein bagi memenuhi nilai yang ditetapkan bagi ujian
protein dan kawalan kualiti pemakanan. Maka tidak hairanlah apabila pengeluar
susu memilih jalan pintas untuk mengaut keuntungan tanpa menghiraukan aspek
keselamatan dan kesihatan pengguna. Penambahan melamine dalam makanan adalah
menyalahi undang-undang di bawah Akta Makanan 1983 dan Peraturan-Peraturan
Makanan 1985.
Menurut AFIC, secara dasarnya melamine adalah selamat jika digunakan dalam jumlah yang rendah dan kajian yang dijalankan ke atas haiwan menunjukkan melamine tidak menyebabkan barah atau kecacatan kepada kehamilan. Melamine juga boleh diambil secara tidak sengaja menerusi pemindahan daripada bekas plastik yang mengandungi melamine kepada makanan atau minuman. Keadaan ini biasanya tidak memudaratkan.
Walau bagaimanapun, manusia masih tidak lagi berasa puas hati. Pencampuran melamin dalan susu tepung jenama Sanlu misalnya boleh mengeluarkan produk tenusu yang rendah kosnya tetapi tinggi protein. Sebenarnya, melamin boleh digantikan dengan bahan lain. Akan tetapi, melamin sering menjadi pilihan utama kerana ia dikeluarkan secara berlebihan di China. Oleh itu, melamin dapat diperolehi oleh pengeluar dengan harga yang terlampau murah. Dalam kes ini, cuma yang menjadi mangsa adalah bayi-bayi tidak berdosa itu. Akhirnya, pencampuran melamin dalam susu tepung jenama Sanlu telah membawa beberapa kesan negatif terhadap kesihatan bayi-bayi tersebut.
C. SINTESIS DAN REAKSINYA
Melamina pertama kali disintesis oleh Liebig pada tahun 1834. Pada produksi awal, kalsium
sianamida diubah menjadi disiandiamida, kemudian dipanaskan di atas titik
leburnya untuk menghasilkan melamina. Namun, pada zaman sekarang, kebanyakan
pabrik industri menggunakan urea untuk menghasilkan melamina melalui reaksi
berikut
6 (NH2)2CO → C3H6N6
+ 6 NH3 + 3 CO2
Pertama-tama, urea terurai menjadi asam sianat pada reaksi
endotermik: (NH2)2CO
→ HCNO + NH3. Kemudian asam sianat berpolimerisasi membentuk
melamina dan karbon dioksida: 6 HCNO → C3H6N6
+ 3 CO2. Reaksi kedua adalah eksotermik, namun keseluruhan proses reaksi bersifat
endotermik.
D. PENGARUH MELAMIN BAGI TUBUH
Melamin
merupakan senyawa polimer yang merupakan gabungan monomer formaldehyde
(formalin) dan fenol yang apabila komponen penyusun melamin tersebut dalam
komposisi yang seimbang kelihatan aman tetapi harus diwaspadai seringkali dalam
pembuatan melamin proses pencampurannya tidak terkontrol. Apabila komposisi
antara formaldehid dengan fenol tidak seimbang maka akan terjadi residu, yaitu
monomer formaldehid atau fenol yang tidak sempurna. Sisa monomer inilah yang berbahaya
bagi kesehatan tubuh.
Di
dalam tubuh, jika terakumulasi dalam jumlah besar, formalin merupakan bahan
beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika kandungan dalam tubuh
tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel,
sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan
keracunan pada tubuh. Akumulasi formalin yang tinggi di dalam tubuh akan
menyebabkan berbagai keluhan, misalnya iritasi lambung dan kulit,
muntah,diare,serta alergi.’’Bahkan bisa menyebabkan kanker, karena formalin
bersifat karsinogenik.”
Pengaruh akut atau segera yang teracuni formalin adalah gejala iritasi dan alergi(mis: mata berair, kemerahan, mual, muntah, diare, kencing campur darah, rasa terbakar, gatal , pusing bahkan bisa tidak sadarkan diri).
Pengaruh akut atau segera yang teracuni formalin adalah gejala iritasi dan alergi(mis: mata berair, kemerahan, mual, muntah, diare, kencing campur darah, rasa terbakar, gatal , pusing bahkan bisa tidak sadarkan diri).
Pengaruh
kronis yang teracuni formalin dapat mengakibatkan iritasi yang parah, kerusakan
fungsi hati, ginjal, syaraf dan organ lainnya. Sebagai efek kronis efek ini
tidak tampak segera tapi baru muncul setelah terjadi akumulasi formalin karena
konsumsi/terpapar cemaran formalin dalam jangka lama.
Beberapa
penelitian telah membuktikan, bahwaa para pekerja yang terpapar formaldehid
berisiko terserang kanker lebih besar beberapa kali, apalagi jika berlansung
terus menerus.. Di Amerika Serikat kemudian secara tegas menyatakan, bahwa
formaldehid sebagai pencetus kanker bagi manusia. Itu disesabkan karena Uap
formain memicu radang pada mata (perih), hidung, saluran pernapasan atas,
batuk, bronchitis, pneumonia, dan asma. Melamin juga dapat membuat iritasi jika
terhisap dan bila kontak dengan mata atau kulit. Melamin juga dapat
mengakibatkan kerusakan pada organ reproduksi, kandung kemih, dan batuginjal.
Formaldehid
dalam senyawa melamin dapat muncul kembali karena depolimerisasi. Akibat proses
ini, formaldehid terlepas menjadi monomer yang bersifat racun. Pemicunya bisa
berupa paparan panas, sinar ultraviolet, gesekan, dan tergerusnya permukaan
melamin hingga partikel formaldehid terlepas.
E. PENAMBAHAN MELAMIN PADA PRODUK
SUSU DAN BAHAYANYA
Penambahan melamine pada susu standart rendah atau susu encer yang kadar airnya tinggi akan meningkatkan kadar protein susu bubuk. Karena metode standart untuk menguji kadar protein susu bubuk atau susu cair memakai ukuran kandungan total nitrogen. Sehingga bila dicampur dengan susu enter jelas akan nyaris sempurna dan tidak bisa dibedakan dengan kasat mata.
Struktur kimiawi dari protein itu sendiri sangat kompleks. Isinya terutama Carbon, Hydrogen, Oksigen dan Nitrogen. Struktur ini tentunya dideteksi di laboratorium tidak dengan cara yang mudah. Untuk memastikan kandungan protein dengan cara yang rumit juga.
Bahayanya apabila produk susu ditambahkan melamine konsumen akan terkena gagal ginjal karena melamine dapat membentuk Kristal di saluran ginjal bahkan akan menutup saluran kencing dan menyebabkan kebutaan serta dapat mengakibatkan kerusakan pada reproduksi juga dapat menyebabkan kanker.
F. CONTOH PRODUK SUSU DAN COKLAT
BERMELAMIN
Produk-
produk yang yang menganduna melamin antara lain :
1.
Jinwel Yougoo – Susu fermentasi rasa jeruk
2.
Jinwel Yougoo – Aneka buah
3.
Jinwel Yougoo – Tanpa rasa
4.
Guozhen – Susu bubuk rasa full cream
5.
Meiji Indoeskrim Gold Monas – Rasa coklat
6.
Meiji Indoeskrim Gold Monas – Rasa vanilla
7.
Oreo Stick Wafer
8.
Oreo Coklat Sandwich Cookies
9.
Dove Choc
10.
M&M’s – kembang gula coklat susu
11.
Snicker’s Biscuit – nougat lapis coklat
12.
Natural Choice Yoghurt – Flavoured ice bar
13.
Yili Bean Club – Matcha red bean ice bar
14.
Yili Prestige Chocliz
15.
Yili Chesnut ice bar
16.
Nestle Dairy Farm UHT – pure milk
17.
Yili High Calsium – low fat milk beverage
18.
Yili High Calsium – milk beverage
19.
Yili pure milk 205 ml
20.
Yili pure milk 1000 ml
21.
Dutch lady strawberry – flavoured milk
22.
White rabbit creamy candy
23.
Yili choice dairy frozen yoghurt bar (kembang gula)
Produk yang tidak terdeteksi mengandung melamin oleh BPOM
1
Kino Bear coklat crispy,isi 3x3,5 g MD 662211108168 PT. Kinosentra Industrindo
Tidak terdeteksi
2 F&N Susu kental manis,isi 350 g ML 505417006156 PD. Aneka Jaya Tidak terdeteksi
3 Yoghurt Drink natural,isi 180 ml ML 406505001229 PT. Nirwana Lestari Tidak terdeteksi
4 Pura Low Fat UHT Milk Berage,isi 1 liter ML 405708002189 PT. Sukanda Djaya Tidak terdeteksi
5 Crown Lonx Biskuit Ras coklat,berat 150 gr ML 827118009109 PT. Koin Bumi Tidak terdeteksi
2 F&N Susu kental manis,isi 350 g ML 505417006156 PD. Aneka Jaya Tidak terdeteksi
3 Yoghurt Drink natural,isi 180 ml ML 406505001229 PT. Nirwana Lestari Tidak terdeteksi
4 Pura Low Fat UHT Milk Berage,isi 1 liter ML 405708002189 PT. Sukanda Djaya Tidak terdeteksi
5 Crown Lonx Biskuit Ras coklat,berat 150 gr ML 827118009109 PT. Koin Bumi Tidak terdeteksi
Produk
yang Tidak Terdaftar di BPOM dan Sebagian Mengandung Melamin
1
Yake Assorted Candies (permen coklat berbentuk panjang), berat 500 gram Tidak
Terdaftar (illegal) 5,86 ppm
2
Yake Assorted Candies (permen coklat berbentuk lonjong), berat 500 g Tidak
Terdaftar (illegal) 5,86 ppm
3
Kembang Gula Tirol Choco Mix, isi 10 pcs Nomor Registrasi Fiktif
4
Nestle Bear Brand Sterelizred low fat milk, isi 140 ml Tidak Terdaftar
(illegal) Tidak Terdeteksi
5
Fan Fun Sweatheart Biskuit Tidak Terdaftar (illegal)
G. PENCEGAHAN
1.
Tenang
Meskipun
harus waspada. Yang terpenting adalah para konsumen harus jeli memperhatikan
kualitas barang serta harganya.
2.
Cermat
Dalam
mengkonsumsi bahan makanan, pilihlah yang tidak mengandung formalin.
3.
Pengawet Lain
Sebaiknya
hindari penggunaan formalin sebagai bahan pengawet. Jika bisa digunakan
pengawet lain itu lebih baik. Dengan segala kelebihan, tak heran jika sebagian
orang tidak menyadari bahwa melamin menyimpan potensi membahayakan bagi
kesehatan manusia.
Melamin
juga berpotensi menghasilkan monomer beracun yang di sebut formaldehid
(formalin). Selain itu melamin juga merupakan polimer yaitu, hasil persenyawaan
kimia (polimerisasi) antara monomer formaldehid dan fenol. Apabila kedua
monomer itu bergabung, maka sifat toxic dari formaldehid akan hilang karena
telah terlebur menjadi satu senyawa yakni melamin.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Melamin merupakan zat kimia beracun yang biasa digunakan dalam pembuatan plastik,
pupuk, dan produk pembersih.
2.
Melamin ditambahkan ke dalam susu untuk membuat seolah- olah kadar protein
dalam susu tinggi.
3.
Melamin memiliki daya lekat yang kuat sehingga mengendap pada saluran kemih,
terjadi pengkristalan pada ginjal, dan menyebabkan kanker.
B. SARAN
1.
Konsumen harus jeli dalam memilih produk susu dan coklat serta memperhatikan
kualitas dan harganya.
2. Produk melamin sebaiknya jangan digunakan untuk makanan dan minuman panas.
2. Produk melamin sebaiknya jangan digunakan untuk makanan dan minuman panas.
3.
Mulai sekarang, biasakan untuk tidak memakan makanan instant buatan pabrik,
lebih baik mengolah sendiri bahan mentah menjadi makanan jadi.
DAFTAR PUSTAKA
-
http://www.google.com/ Melamin
-
www. Chem-is-try.org
-
dinkeskaltim.com
-
http://www.mediakonsumen.com/artikel1337.html
Oleh : Muhamad Pamungkas