PT NATURHEALT
1.
INFORMASI PERUSAHAAN
Nama Perusahaan :
NATURHEALT
Bidang Usaha : Produk
Makanan
Jenis Produk : Makanan
Bayi
Nama produk :
NATURMEAL
Alamat Perusahaan : Parakan Temanggung
Nomor Telepon / HP : 0293- 222355 / 087719193662
Nama Pemilik :
Muhamad Pamungkas
Alamat Pemilik : Bajangan Mandisari Parakan
Temanggung
Nomor Telepon : 0293-771819 / 0293-222455
2.
Identifikasi Peluang
Bisnis
Dari waktu ke waktu
semakin banyak kita jumpai makanan bayi instan yang beredar di pasaran. Hal itu
sangat terpengaruh oleh beberapa faktor. Faktor pertama dan yang utama adalah
soal mudah dan praktisnya mendapatkan dan mengolah bubur bayi instan tersebut.
Hal itu dianggap sebagian ibu-ibu sebagai sebuah penghematan waktu.
Faktor yang kedua
adalah soal kesibukan. Ibu-ibu muda jaman sekarang sebagian besar memilih
sebagai wanita karir. Tentu saja adanya bubur bayi instan sangat membantu
mereka soal efisiensi waktu. Waktu yang mereka gunakan untuk menyiapkan dan
memasak bubur bayi alami jauh lebih lama dari pada bubur bayi instan yang telah
tersedia. Belum lagi bubur bayi alami yang terbuat dari berbagai macam bahan
membuat para ibu-ibu mau tidak mau berbelanja yang sekali lagi itu menyita
waktu mereka.
Ketiga adalah soal
iklan yang gencar media masa. Para produsen makanan bayi berlomba-lomba
menawarkan produk mereka. Hal-hal yang mereka tonjolkan tentu saja adalah
nutrisi yang kompleks. Jadi kesan instan itu semakin bisa melekat ke otak para
ibu-ibu karena dengan adanya iklan. Hal yang paling mudah dalam logika adalah
pada akhirnya semua ibu menganggap seluruh nutrisi dari makanan bayi instan itu
sudah seperti yang dibutuhkan oleh bayi mereka.
Hal yang lain yang juga
berpengaruh terhadap banyaknya produk makanan bayi instan adalah rasa dari
produk itu yang memang sangat bersahabat oleh lidah, apalagi untuk lidah bayi.
Bubur alami yang berasal dari bahan segar dianggap memiliki rasa yang teralalu
khas sehingga penyesuaian lidah bayi terhadap makanan alami itu biasanya lebih
lama ketimbang bubur bayi instan yang memang dari berbagai produsen sudah
memberikan rasa yang terkesan bersahabat dengan lidah terutama lidah bayi.
Manfaatnya bagi ibu-ibu adalah mudah menyuapi bayi mereka.
Dari sinilah timbul ide
untuk membuat sebuah bubur bayi alami yang dikemas secara instan. Hal ini
sangat jarang ditemukan diberbagai toko ataupun supermarket. Yang telah beredar
saat ini kebanyakan bubur instan, atau jikapun ada yang berasal dari bahan
alami itu belum terfokus untuk makanan bayi.
Bubur bayi NATURMEAL inilah yang diharapkan
sebagai produk yang menjadi titik temu antarakesan praktis yang selama ini
dapat diperoleh dari bubur bayi instan dan nutrisi penuh yang memang
tersediapada bubur bayi yang alami.
3.
LATAR BELAKANG
NATURMEAL
merupakan sebuah produk bubur bayi jenis baru yang memang selama ini masih
sangat jarang ditemukan di pasaran umum. Hal yang paling sederhana yang
melandasi adanya bubur ini adalah keinginan konsumen meberikan nutrisi lengkap
dan alami kepada buah hati mereka akan tetapi tetap pada prinsip utama yaitu
prakatis dan mudah.
Secara
garis besar NATURMEAL adalah produk bubur bayi hasil perpaduan antara sifat
nutrisi alami yang ada pada bubur manual dengan sifat praktis yang selama ini
terkesan didapat pada bubur bayi instan.
4.
KOMODITAS
NATURMEAL merupakan sebuah makanan bayi yang
memang dibuat dengan tujuan memberikan nutrisi alami yang memang sangat
dibutuhkan oleh bayi. Akan tetapi bubur ini dikemas sesederhana mungkin untuk
memberikan kemudahan bagi para ibu-ibu saat memasak dan menyajikan makanan
kepada anaknya yang selama ini kesan mudah itu memang diperoleh dari bubur
instan.
Berikut komposis NATURMEAL secara utuh:
· BERAS PUTIH : 80%
· BERAS MERAH : 10%
·
KACANG HIJAU : 2%
· KACANG MERAH : 2%
· KACANG KEDELAI : 2%
· BROCCOLI : 3%
· BAYAM : 3%
· WORTEL : 4%
5.
PENANGANAN QUALITY CONTROL
Quality
Control atau pengendalian mutu adalah bagian dari unit usaha yang bertugas
mengawasi dan mengendalikan mutu dari bahan baku, proses sampai barang jadi.
Dengan adanya Quality Control dalam suatu perusahaan, perusahaan tersebut akan
dapat mengendalikan kekonsistensian mutu dan standar yang ditentukan untuk
memenuhi kepuasan pelanggan. Selain itu juga untuk mencegah dan menghindari
kerusakan produk yang akan berpengaruh terhadap penurunan biaya setelah dijual
(after sales), meningkatkan produksi dan menjaga citra produk, cara terbaik
mengendalikan mutu propduk, menjadi acuan sistem kerja dan perbaikan produk
yang dihasilkan.
Pada
praktiknya, penagwasan mutu memerlukan adanya suatu standar yang akan menjadi
acuan untuk bagian Quality Control dalam melaksanakan tugasnya. Standar
tersebut dikeluarkan oleh bagian Research adn Development, mulai dari bahan
bahu, proses sampai barang jadi berikut penanganannya.
Tanggung
jawab mutu kerja dan barang merupakan tanggung jawab semua bagian dalam
perusahaan, mulai dari level top management sampai pelaksana bagian bawah.
Bagian Quality Controlhanya bertugas dan bertanggung jawab terhadap pemantauan
mutu, baik dari incoming material bertugas melaksanakan peng, proses,
penanganan produk sebelum sampai k konsumen.
Dasar
diadakan pemantauan mutu karena mutu merupakan suatu proses yang tidak
mempunyai batas akhir atau akhir tak terhingga tapi penuh perbaikan dan
berkesinambungan. Selain itu mutu bukan merupakan suatu hal yang kebetulan,
tetapi merupakan suatu proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan. Berdasarkan hal tersebut maka unit Quality Control yang bertugas
melaksanakan pengawasan mutu adalah Field Quality Control.
Secara
garis besar Field Quality Control dibagi menjadi :
a. QC
Analisa / Laboraturium, QC yang bertugas menganalisa bhan termasuk incoming dan
produk akhir
b. QC
Field Inspekyor / QC lapangan, QC yang mengontrol setiap tahapan proses dalam
memproduksi barang.
· QC Lapangan/Proses,QC
yang bertugas menjaga agar kondisi proses dan produk yang dihasilkan secara
fisik sesuai standar.
· QC Proses mengawasi titik
kritis proses misalnya suhu proses,kecepatan mesin,lama waktu dan
lain-lain.Sedangkan QC Produk yaitu mengawasi titik kritis produk yang akan
masuk proses dan produk jadi,misalnya bentuk dan ukuran,kenampakan,aromaa
dan lain-lain.
Dalam
struktur organisasi perusahaan bagian quality control bisa ditempatkan
dibagian produksi yang berarti tanggung jawab pekerjaan secara langsung berada
dibawah manager produksi.Adapula yang menempatkan Quality Controlpada bagian
tersendiri terpisah dari bagian produksi,yang berarti tanggung jawab pekerjaan
bukan kepada Manager Produksi tetapi langsung dibawah Manager QC ataulangsung
dibawah Manager Umum (General Manager).Masing-masing penempatan tersebut
mempunyai sisi kelebihan dan kekurangan .Yang menjadi penekanan adalah dimana
QC tersebut bernaung karena akan memperlihatkan tugas(tanggung jawab) dan
wewenang QC.
Penanganan QC NATURHELT meliputi:
·
QC Raw
Material
Quality Control pada bahan baku dapat disesuaikan
dengan standard yang sudah ada dalam perusahaan tersebut, di sini NATURHELT
memiliki standard sendiri untuk quality control raw material. Dalam uji quality
control yang biasa dilakukan adalah uji bahan baku segar dan bahan baku
tambahan yang dilakukan dengan metode pengambilan sampel atau sampling, yang
dilanjutkan dengan pengujian analisa pangan TAO (rasa, bau, warna, dan
kenampakan), uji kadar gula untuk bahan baku tambahan dalam bentuk cair, dan
FFA (bilangan asam minyak).
·
QC Process
PT NATURHELT proses produksi kebanyakan diproses
dengan alat, sehingga quality control yang dilakukan menyesuaikan dengan
standard alat produksi. Sebelum proses produksi, dilakukan cek alat misal cek
suhu alat beserta settingnya dan cek waktu saat proses berlangsung.
·
QC Produk
Jadi
Quality control pada produk yang sudah jadi dan produk
jadi setelah dipacking mempunyai spesifikasi masing-masing, produk yang baru
selesai diproses diuji TAO (rasa, bau, warna, dan kenampakan), pH pada produk
cair dan uji kadar gula (Brix). Setelah produk dipacking dilakukan quality
control terhadap kemasan, label, expired date, dan kode produksi.
·
QC Kemasan
Kemasan yang diuji quality control dalam bentuk
packaging saja.
6.
PENANGANAN LIMBAH
Limbah industri pangan dapat menimbulkan
masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat,
protein, lemak, garam-garam mineral dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan
dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya, industri pengolahan
daging, unggas, dan hasil laut pada perairan bila pembuangannya tidak diberi
perlakuan yang tepat.
Pada umumnya, limbah industri pangan
tidak membahayakan kesehatan masyarakat, karena tidak terlibat langsung dalam
perpindahan penyakit. Akan tetapi kandungan bahan organiknya yang tinggi dapat
bertindak sebagai sumber makanan untuk tumbuhan mikroba. Dengan pasokan makanan
yang melimpah, mikroorganisme akan berkembang biak dengan cepat dan mereduksi
oksigen terlarut yang terdapat dalam air. Secara normal, air mengandung
kira-kira 8ppm oksigen terlarut. Standar minimum oksigen terlarut untuk
kehidupan ikan adalah 5ppm dan di bawah standar ini akan menyebabkan kematian
ikan dan biota perairan lainnya.
Kandungan bahan organic dari suatu
limbah biasanya di nyatakan dengan parameter BOD atau “Biologi Oxygen Demand”.
BOD dapat didefenisikan sebagai jumlah oksigen terlarut yang di konsumsi atau
digunakan oleh kegiatan kimia atau mikrobiologik, bila suatu contoh
air diinkubasi dalam keadaan gelap (biasanya 5 hari) pada suhu tertentu (20o C).
oleh karena oksigen dibutuhkan untuk oksidasi bahan organik, maka BOD
menunjukan indikasi kasar banyak kandungan bahan organik dalm contoh tersebut.
Efluen (air buangan) dengan BOD tinggi dapat menimbulkan masalah polusi bila
dibuang langsung kedalam suatu perairan atau badan air, karena akibat
pengambilan oksigen ini akan mengganggu seluruh keseimbangan ekologik dan
bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya. Kelebihan
nitrogen dan fosfor dalam air yang berasal dari industri pangan menyebabkan
suatu keadaan yang tidak seimbang yang disebut eutrfikasi.
Eutrofikasi adalah suatu fenomena yang
melibatkan banyak faktor seperti kekeruhan, sedimen, produktivitas dan suhu
rata-rata. Ganggang menyebabkan eutrofikasi karena menambah bahan organic pada
sistem. Bila terdapat nutrient yang diperlukan untuk pertumbuhan ganggang, maka
akan terjadi ledakan populasi ganggang. Selama ledakan, antara siang dan malam
hari terjadi perbedaan yang besar dalam keadaan oksigen air. Pada malam hari
respirasi ganggang berlanjut, dan terjadi pemecahan oksigen. Oleh bakteri,
menghasilkan lumpur dan pemecahan oksigen.
Sebagai usaha menghindarkan terjadinya
polusi air ini, maka dibutuhkan suatu standar untuk buangan industry yang akan
bervariasi tergantung pada di mana efluen akan dibuang, tingkat pengenceran
dalam aliran penerima dan apakah fasilitas kota tersedia untuk penampungan dan
penanganannya. Paling sedikit diperlukan penyaringan bahan-bahan padat dan penghilangan
lemak serta gemuk, sebelum limbah di buang ke dalam pembuangan. Apabila tidak
tersedia fasilitas kota, maka industri pangan harus menyediakan sendiri sistem
penanganannya, pemberian perlakuan dan pembuangan limbah industrinya.
Sistem seperti ini membutuhkan perlakuan
cara-cara kimia atau biologic terhadap limbah pabrik , dan hal ini umumnya
membutuhkan biaya yang mahal. Guna menekan biaya tinggi ini, dapat dilakukan
pemisahan kembali produk-produk yang berguna dari limbah tersebut, yang dapat dijual
sebagai produk sampingan. Satu hal penting ialah limbah apapun juga harus
dibuang sesegera mungkin sehingga hama-hama tidak sempat bersarang dan bau-bau
yang tidak diinginkan tidak sempat terbentuk.
Teknologi yang dapat diterapkan untuk
memenuhi persyaratan efluen untuk industri pangan (Tabel1) telah banyak
digunakan dalam system pengendalian polusi.
Tabel 1. Teknologi
penanganan limbah yang dapat di terapkan untuk memenuhi persyaratan efluen
dalam industry pangan*)
Jenis
Industri
|
Teknologi
|
Produk
susu
Penggilingan
biji-bijian
Pengalengan
dan pengawetan buah-buahan dan sayur
Pengalengan
dan pengawetan hasil laut
Pemurnian
gula
Produk
daging dan proses rendering.
|
Penaganan
biologik, pengendalian di dalam pabrik, filtrasi pasir.
Pengendalian
biologik, pengendalian di dalam pabrik, filtrasi pemisahan padatan biologik.
Penanganan
biologik, pemisahan padatan dari efluen, desinfeksi, peningkatan pengendalian
di dalam pabrik.
Pengendalian
dalam pabrik, saringan, penanganan biologik.
Penanganan
biologik, pemisahan padatan dari efluen, peningkatan pengendalian di dalam
pabrik, aplikasi lahan
Pengendalian
dalam pabrik, penanganan biologik, pemisahan gemuk, nitrifikasi, ammonia
stripping, pemisahan padatan efluen.
|
Sanitasi
Menurut Giyatmi dan Irianto (2000) sanitasi
merupakan usaha manusia untuk memanipulasi lingkungan untuk memberi manfaat
bagi manusia dan untuk mengelola lingkungan dengan cara memperbaiki, menjaga
atau memulihkan kesehatan lingkungan. Permasalahan yang banyak berhubungan
dengan sanitasi adalah aspek yang berhubungan dengan mikroba khususnya bakteri,
protozoa dan virus. Hal ini terjadi karena adanya kontak dengan
lingkungan di dalam proses produksi, pengolahan, penyimpanan dan pemasaran
makanan.
Terlebih lagi dalam
industri pangan, sudah barang tentu sanitasi merupakan suatu kewajiban dan
tidak bisa diabaikan. Bila sampai diabaikan atau terabaikan, maka produk akhir
memiliki mutu yang kurang baik yang dapat mengganggu kesehatan konsumen yang
mengkonsumsi produk tersebut. Hal yang sama juga berlaku pada pengolahan limbah
pada indstri pangan. Karena pada dasarnya sanitasi dan pengolahan limbah sangat
erat kaitannya.
Sanitasi meliputi
kegiatan aseptik yang dimulai dari pengadaan bahan baku sampai distribusi
produk akhir ke tangan konsumen. Setiap tahap dari sebelum sampai sesudah
pengolahan seperti pengemasan, penyimpanan atau penggudangan kondisi pekerja,
peralatan dan ruangan harus tetap dalam keadaan aseptik. Kegiatan yang
berhubungan dengan produk makanan meliputi pengawasan mutu bahan mentah,
penyimpanan bahan mentah, perlengkapan suplai air yang baik, pencegahan
kontaminasi makanan pada semua tahap-tahap selama pengolahan dari peralatan
personalia, dan terhadap hama, serta pengemasan dan penggudangan produk akhir.
Menurut Soekarto (1990) lokasi pabrik atau
industri mempunyai pengaruh langsung pada sanitasi, terutama dalam hubungannya
dengan kebersihan lingkungan dan pelayanan pembuangan. Lingkungan
yang kotor dan tidak tersedia sarana pembuangan akan menjadisumber pencemaran
serta menyulitkan tindakan sanitasi.
Limbah cair yang akan
dibuang sebelumnya di buat menjadi limbah yang layak untuk di buang agar tidak
mencemari sungai dengan cara menambahkan M-bio sebagai inokulan untuk
meningkatkan proses dekomposisi bahan organik dan membentuk senyawa anti
bakteri penyebab bau busuk. Untuk penanganan limbah padat terdapat tahap
penjemuran yang dilakukan di tempat yang jauh dari pemukiman penduduk untuk
menghindari aroma busuk tercium oleh penduduk. Selain itu hasil dari penanganan
limbah padat ini juga cukup menguntungkan, yaitu sebagai pakan ternak. Untuk
penanganan limbah gas di buat cerobong asap yang tinggi agar tidak terhirup
oleh makhluk hidup. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengkondisian bersih
pada industri pangan selain penanganan limbah adalah sanitasinya. Bila sanitasi
buruk maka produk yang dihasilkanpun mempunyai kualitas rendah akibat adanya
kontaminasi pada produk tersebut. Sumber kontaminasi produk yang paling
utama berasal dari peralatan, pekerja, sampah, serangga, tikus, dan factor
lingkungan seperti udara dan air.
1. Sanitasi
Pekerja
Dari seluruh sumber
kontaminasi, pekerja adalah paling besar pengaruh kontaminasinya. Kesehatan dan
kebersihan pekerja mempunyai pengaruh besar pada mutu produk yang
dihasilkannya, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh.
Sebanyak 2,5 % penyebaran penyakit melalui makanan diakibatkan oleh
pekerja yang menderita infeksi dan hygiene perorangan yang buruk. Beberapa
mikroba berbahaya seperti Stapylococcus aureus, Salmonella, Clostridium
perfringens, dan Streptococcus dapat ditularkan melalui
kulit, hidung, mulut, dan tenggorokan seta dapat dengan mudah dipindahkan ke
makanan.
Sanitasi pekerja,
yaitu penjagaan kebersihan terutama pada pekerja yang bersentuhan langsung
dengan bahan. Untuk sanitasi pekerja Terlebih lagi
menurut Jenie 1987, bagian tubuh pekerja
yang sangat mudah mengotori adalah tangan, kepala terutama daerah muka, rambut,
dan kaki. Untuk itu perlu diberlakukan sanksi
untuk pekerja yang melanggar dan pengecheckan langsung kelengkapan
atribut yang harus digunakan oleh pekerja sebelum memulai aktivitas produksi di
semua bagian.
2. Sanitasi
Peralatan
Sanitasi mesin dan
peralatan pengolahan, yaitu tindakan penjagaan kebersihan terhadap mesin dan
peralatan pengolahan. Menurut Soekarto 1990,
peralatan
pengolahan, wadah, atau peralatan lain yang kontak langsung dengan makanan
biasanya menjadi sumber pencemaran, karenanya harus dipilih yang mudah
dibersihkan dan terbuat dari bahan yang tahan karat.
3. Sanitasi
Ruangan
Sanitasi ruangan,
yaitu tindakan penjagaan kebersihan ruangan pengolahan, maupun ruangan sekitar
tempat pengolahan. Pembersihan ruang-ruang pengolahan dilakukan
secara rutin. Selain itu lingkungan sekitar pabrik juga dibersihkan secara
teratur.
Penanganan
Limbah PT NATURHELT
Penanganan limbah PT
Naturhealt berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah padat digunakan sebagai
pupuk untuk limbah organiknya, sedangkan untuk limbah anorganik seperti plastik
dibuang di tempat sampah. Untuk limbah cairnya dibuang di tempat pembuangan
limbah.
7.
HRD DAN STANDART PEGAWAI NATURHEALT
Karyawan Naturhealt diserap dari warga sekitar
perusahaan. Tidak ada kriteria khusus untuk menjadi karyawan Naturhealt,
pasalnya tujuan lain Pamungkas (owner) mendirikan perusahaan ini yaitu untuk
mengurangi jumlah pengangguran disekitar tempat tinggalnya disamping cita cita
Pamungkas untuk mendirikan perusahaan makanan.
Hari kerja perusahaan ini yaitu enam hari kerja satu
hari libur. Hari kerja dari hari Senin sampai hari Sabtu, sedangkan untuk hari
Minggu libur. Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 . Pamungkas
(owner) juga menyediakan tempat tinggal untuk karyawan yang ingin menetap /
jauh dari tempat produksi.
8.
PRODUK
HASIL OLAHAN
NATURMEAL merupakan sebuah makanan bayi yang
memang dibuat dengan tujuan memberikan nutrisi alami yang memang sangat
dibutuhkan oleh bayi. Akan tetapi bubur ini dikemas sesederhana mungkin untuk
memberikan kemudahan bagi para ibu-ibu saat memasak dan menyajikan makanan
kepada anaknya yang selama ini kesan mudah itu memang diperoleh dari bubur
instan.
Ada
beberapa hal yang menjadi nilai penting dalam NATURMEAL ini. Yang pertama
kandungan berbagai biji-bijian seperti kacang hijau, kacang merah ataupun
kacang kedelai yang memang meberikan nutrisi yang sangat baik untuk bayi seperti
omega 3, protein, kalsium dan lemak baik. Dari bahan sayuran seperti wortel,
broccoli ataupun bayam juga turut memberikan nutrisi soal vitamin, serat dan
mineral.
Untuk
masalah pengemasan atau pakaging NATURMEAL menggunakan kemasan ganda. Untuk
bagian dalam menggunakan plasik PP yang ukuran 200 gr. Bagian luarnya adalah
kardus atau box dengan dimensi (4,5cmx7cmx14cm) dengan label dan informasi
produk. Sedangkan untuk netto produk tersendiri adalah 200 gr. Ada juga kemasan
curang yang disediakan setaip kemasan 5 kg yang tentu saja harganya lebih
ekonomis. Pengujian sementara mengenai masa kadaluarsa adalah 6 bulan. Metode
dengan menggunakan percepatan atau accelerations.
Berikut komposis NATURMEAL secara utuh:
· BERAS PUTIH : 80%
· BERAS MERAH : 10%
·
KACANG HIJAU : 2%
· KACANG MERAH : 2%
· KACANG KEDELAI : 2%
· BROCCOLI : 3%
· BAYAM : 3%
· WORTEL : 4%
9.
SISTEM PEMASARAN PRODUK
Sasaran utama adalah tentu saja ibu-ibu yang mempunyai bayi
berusia 6 bulan hingga 5 tahun. Dengan adanya promosi atau pengenalan produk
yang baik dan kontinyu diharapkan dapat menarik minat ibu-ibu. Pada tahap awal
mungkin target utama pemasaran adalah product
knowladge tersampaikan kepada pelanggan. Paradigma soal bubur bayi alami
yang kurang praktis itu harus benar-benar diganti dengan adanya produk
NATURMEAL ini.
Promosi awal
kepada customer ini dilakukan sebagai langkah awal. Sebagai
target jangka menengah, proses pendistribusian NATURMEAL akan berlanjut ke
toko-toko eceran terutama yang menjual makanan bayi atau perlengkapan bayi.
Distribusi ini dilakukan karena outlet kecil atau eceran ini kecenderungan
meiliki proses negosiasi yang lebih mudah dibanding supermarket atau toko
grosir.
Rencana
selanjutnya adalah mulai melakukan penawaran ke minimarket dan supermarket.
Langkah ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selain harus mengurus nomor
produk, kita juga harus menyelesaikan persyaratan sebagai supplier yang pada
umumnya berisi perjanjian soal biaya listing,
biaya promosi, jenis pembayaran dan waktu pembayaran. Proses ini berjalan
sebagai proses sampingan pemasaran yang lain. Sehingga pada akhirnya produk
yang masyakat sudah ketahui semakin mudah didapatkan karena memang
distribusinya semakin meluas.
Tahap
besar lainnya adalah pengembangan wilayah pemasaran. Apabila produk sudah bisa
meiliki pasar yang baik di wilayah regional (kota asal) maka perlahan
pengembangan bisa dilakukan dengan cara distribusi luar kota. Biasanya apabila
sudah terbentuk distributor-disributor di beberapa kota, pihak NATURMEAL hanya
berperan sebagai principle saja. Jadi
NATURMEAL pusat bertugas memproduksi produk untuk kemudian masalah pemasaran
diserahkan distributor masing-masing kota. Langkah ini bisa membutuhkan waktu
yang cukup lama.